Pantau Harga Beras di Pasar Majalengka: Meski Mencukupi, Harga Beras telah Menyetuh Rp17 Ribu per Kg

- 23 Januari 2024, 16:31 WIB
Harga beras di pasar tradisional di Kabupaten Majalengka terus mengalami lonjakan.
Harga beras di pasar tradisional di Kabupaten Majalengka terus mengalami lonjakan. /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - Sejumlah Pengelola di Pasar Majalengka dan Kadipaten Majalengka menyebut bila stok beras di tingkat pedagang pasar masih cendrung mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sepekan kedepan. Akan tetapi, harga beras yang saat ini terus melonjak nyaris tak tekendali, hingga menyetuh harga Rp17 ribu per Kg. Ini baru terjadi sepanjang sejarah.

Berdasarkan keteangan dari Pengelola Pasar Kadipaten Eyek Eka Cahya, stok beras di salah satu grosir beras Chelsi saat ini masih mencapai10 tonan, ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sepekan kedepan. Pasalnya, omset per minggu selama ini mencapai 10 tonan.

"Dibilang aman karena biasanya begitu menjelang habis suplai langsung datang. Mudah – mudahan suplai ke Pasar Kadipaten saat inipun bisa lancar agar konsumen tidak kesulitan memperoleh beras,” ungkap Eyek Selasa, 23 Januari 2024.

Baca Juga: Bansos Tahun 2024, dari BLT El Nino Hingga Program Indonesia Pintar, Segini Nilainya!

Disampaikan Eyek, omset 10 ton tersebut hanya berasal dari 1 orang penjual, belum ditambah omset pedagang beras lainnya yang juga omsetnya cukup tinggi. Sementara ini kiriman beras masih tetap lancar hanya saja harganya sangat tinggi

“Baru terjadi dalam sejarah harga beras mencapai Rp 17.000 per kg untuk jenis sragen, namun harga beras lokal jenis medium masih ada yang dijual seharga Rp 15.000 jadi konsumen masih bisa membeli beras lokal dengan harga yang lebih rendah,” ungkap Eyek.

Senada disampaikan Pengelola Pasar Cigasong, Majalengka Supriadi, stok beras masih mencukupi untuk dua pekan kedepan. Sementara ini suplai masih tetap ada walaupun harganya lumayan mahal. Namun demikian konsumen disiapkan beras dengan beragam harga yang bisa dipilih yang disesuaikan dengan kualitasnya.

Baca Juga: Sedikitnya 14 Orang Alami Luka Ringan dan 8 Kendaraan Terlibat Tabrakan Beruntun di Jalan Raya Puncak Bogor

Harga beras di pasar Majalengka untuk kualitas medium KW II seharga Rp 13.000 per kg dan medium KW I seharga Rp 15.000 per kg. Sedangkan kualitas premium KW 1 telah mencapai Rp 16.000 per kg. Terjadi kenaikan harga sejak Senin kemarin masing – masing Rp 1.000 untuk setiap kilo gramnya.

Sementara itu sejumlah warung nasi di Majalengka kini menyesuaikan harga jual forsi nasi kepada konsumennnya. Jika biasanya satu forsi nasi dijual antara Rp 5.000 hingga Rp 6.000 kini dijual seharga Rp 7.000 per forsi.

Sebagian pemilik warung nasipun kini memilih beras medium untuk jualan nasinya karena jika menggunakan beras premium maka akan dianggap terlalu mahal oleh konsumen, jika dipaksakan menggunakan beras premium dengan harga jual tinggi khawatir konsumen berkurang.

Baca Juga: Asyik Bansos BLT BPNT Tahap 1 Tahun 2024 Cair, Nilainya Rp 400 Ribu, Begini Cara Ceknya

“Yang penting mah sekarang bagaimana menanak nasinya agar tetap terasa enak dan pulen, jadi kualitas mediumpun bisa disiasati apalagi jika menanak dibubuhi daun pandan bisa wangi,” ungkap Yayah memilik warung nasi.

Malah, Eno pemilik warung nasi di Rajagaluh mensiasati konsumen agar tidak mengambil nasi sendiri dari bakul, dia memberikan forsi nasi kepada konsumennya langsung di piring. Setiap konsumen yang datang untuk makan pemilik warung langsung mewadahi nasi di piring dan menyerahkannya untuk diisi lauk pauk dan sayur sesuai selera.

Padahal pada umumnya warung nasi sunda, untuk nasi mengambil masing – masing

Baca Juga: Tabrakan Beruntun di Jalan Raya Puncak Bogor yang Melibatkan Puluhan Kendaraan, Gegerkan Warga Sekitar

“Di sini mah tidak nanti ngambil nasi banyak padahal beras mahal, ngitungnya jadi bingung nanti dihitung besar dianggap mahal dihitung murah kan harga berasnya sudah mahal,” katanya.(Tati/KC)***

 

 

 

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah