Ini Pendapat Gus Dur Soal Al Zaytun 12 Tahun Lalu, Hasil Wawancara NII Crisis Center yang Viral di Medsos

- 6 Juli 2023, 20:35 WIB
Ini Pendapat Gus Dur Soal Al Zaytun 12 Tahun Lalu, Hasil Wawancara NII Crisis Center yang Viral di Medsos
Ini Pendapat Gus Dur Soal Al Zaytun 12 Tahun Lalu, Hasil Wawancara NII Crisis Center yang Viral di Medsos /Kabar Cirebon/facebook/adib/

KABARCIREBON - Tokoh Bangsa yang juga Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur ternyata pernah mengemukakan pendapatnya soal Pondok Pesantren Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang yang berlokasi di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.

Pendapat Gus Dur tersebut dikemukakan dalam sebuah wawancara yang diselenggarakan NII Crisis Center (NCC) pada tanggal 8 Mei 2011.

Saat itu, Gus Dur didampingi putrinya Yenni Wahid. Transkrip wawancara itu pun viral di sejumlah grup WhatsApp.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Enak di Kabupaten Sumedang, Bisa Dicoba Bakso Reuneuh dan Bakso Bengawan

Berikut kutipan wawancara NCC dengan Gus Dur

NCC: Apa pendapat Gus Dur tentang Al Zaytun?

Gusdur: Itu punya Pak Harto. Beliau dulu punya obsesi 'At Tien dan Al Zaytun. Pak Harto tahu semua yang dikerjakan si Panji Gemilang.

Wong Abu Toto itu binaan anak emasnya Ali Moertopo. Itu proyek mercusuar yang nggak ada manfaatnya untuk bangsa.

Pak Harto itu punya mimpi tapi nggak kesampaian. Ia yang memerintahkan Sa'adilah Mursyid mengirim sapi tapos ke Al Zaytun di tahun 1999. Sebelum reformasi, yang jaga Al Zaytun itu kan Kopassus.

Baca Juga: Ricuh, Baru Saja Terjadi Aksi Demo Jilid III Al Zaytun, Massa Berusaha Terobos Barisan Polisi Indramayu

Sekarang sudah 10 tahun, apa sih yang sudah dihasilkan Al Zaytun? Saya dengar santrinya nggak bisa apa-apa, apalagi lulusannya nggak jelas.

Masyarakat di sana resah dan menganggap Al Zaytun gak membawa manfaat apa-apa. Tanah mereka dirampas dan dibayar seenaknya.

Al Zaytun itu hanya membangun propaganda kebaikan dan kesuksesannya sendiri. Yang begini nggak akan lama. Saya pikir tahun ini akan jadi tahun terakhir buat Al Zaytun.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Terkenal di Kabupaten Bandung, Cobain Saja Bakso Mang Lee dan Bakso Mas Juki

Rakyat kita cerdas cerdas kok. Sudah nggak bisa lagi dibohongi Abu Toto. Kalau ada yang masih bisa dibohongi, jumlahnya makin sedikit kok.

Orang sudah makin paham Al Zaytun itu bull shit. Buktikan saja omongan saya, mahasiswa-mahasiswa itu akan balas dendam.

NCC: Bagaimana Gus Dur melihat mereka itu jahat?

Gus Dur: Anda ini punya hati nurani nggak? PKI, Hitler, Zionis Yahudi sekalipun yang dibilang masyarakat itu jahat, mereka sangat sayang dan membela anak buahnya.

Tapi kalian bisa lihat sendiri di Zaytun, orang dibuat kerja rodi kayak Romusha. Tenaganya diperas, istri dan anaknya dipisahkan. Gak digaji sepantasnya. Jangankan berharap UMR dan ada Jamsostek.

Ini kan trafficking (penjualan manusia atas nama Islam NII). Apa itu nggak jahat? Apapun alasannya untuk perjuangan kondisi darurat, itu bisa-bisa tipu mereka saja. Apa Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan hal tersebut?

Apa Imam Kartosuwiryo rela jama'ahnya diperas begitu?! Saya yakin ia marah dan terluka.

Baca Juga: Syafakallah, Budayawan Emha Ainun Najib alias Cak Nun Alami Pendarahan Otak

NCC: Tapi Anda kan tidak berbuat apa-apa untuk membongkar Al Zaytun?

Gus Dur: Anda nggak tahu! Apa saya harus teriak-teriak hancurkan Zaytun, fatwakan NII sesat!

Dulu yang kasih anak-anak itu temuan MUI, saya diberitahu Kiai Sahal Mahfudz. Yah dibongkarlah sama anak-anak itu. Saya yang perintahkan, Chaidar dkk untuk maju gugat.

Saya memang diminta oleh para kiai itu untuk bicara soal Al Zaytun. Saya bilang nanti, tunggu saja tanggal mainnya. Abu Toto itu tahu kok kalau iya sekarang tinggal menghitung hari.

Baca Juga: Tingkatkan Kesehatan Balita, Integrated Terminal Jakarta Raih Penghargaan Padmamitra Award

NCC: Anda kok berprediksi seperti itu Gus?

Gus Dur: Aku kan punya Muslim di RepublikaN. Ia cerita banyak tentang ramai-ramai umat NII KW 9 berduyun-duyun jadi tim sukses di RepublikaN.

Abu Toto itu, lagi panen duit. Habis dapat dari Wiranto, balik kanan ke JK. Sekarang ke RepublikaN. Umatnya itu, kayak sapi yang tercocok hidungnya, kayak bebek ngekor Mas'ulnya.

NCC: Gus, kok tahu-tahuan Mas'ul?

Gus Dur: Tahu dong, itu Munif sespriku kan pernah sebentar kuliah di KW 9 alias di tilawah. He He..

Baca Juga: Tingkatkan Kesehatan Balita, Integrated Terminal Jakarta Raih Penghargaan Padmamitra Award

NCC: Bagaimana Gus Dur menilai sikap mereka yang menyerang Al Zaytun?

Gus Dur: Mereka itu kurang kritis di tengah orang yang buta dan membuta. Tapi masih baguslah mereka masih mau mengkritisi Zaytun.

Al Zaytun itu bukan sekadar isu sesat. Zaytun itu musuh kemanusiaan, musuh bersama kita semua.

Ia bagai mesin penghancur masa depan anak bangsa, Zaytun itu alat iblis untuk merusak tatanan masyarakat. Bayangkan saja, anak-anak mahasiswa itu disuruh nipu orangtuanya sendiri. Katanya teknis. Teknis mbahmu. Nipu yah nipu.

Kalau ada orang masih percaya dengan gombalannya Zaytun, orang tersebut pasti orang munafiq. Setidaknya, kalau pejabat ya pejabat yang koruptor.

Baca Juga: Persib Sampaikan ‘Hatur Nuhun’ Terima Pembayaran Transfer R Ronaldo K

Kalau ulama ya ulama jablay. Kalau intelektual yah intelektual pedagang. Kalau peneliti yah peneliti goblok.

Kalau ada media yang membela Zaytun pasti media yang cuma cari makan alias media bayaran.

Ya kalau ada orang tua yang belai Zaytun ya orang tua yang durhaka dan gak punya hati nurani.

NCC: Lalu, bagaimana membongkar kasus Zaytun ini?

Gus Dur: Tunggu saja tanggal mainnya. Mereka sendiri kok yang akan menggali kuburannya sendiri.

Karni Ilyas kasih bocoran ke saya kalau TV- One mau bongkar-bongkaran soal baiat ala NII.

Baca Juga: Memanas, Tidak Ada Massa Tandingan, Al Zaytun Kembali Didemo

Ini kan jelas-jelas makar. Kok ada negara dalam negara dibiarkan.

Intinya, sekarang ini seluruh jajaran Zaytun sedang panik dan super sibuk bagaimana menyelamatkan diri.

Ini harus kita lawan bersama, apa artinya saya sendirian.

(Sofie Hidayat dari Tim NCC/www.nii-crisis-center.com)

Informasi mengenai pendapat Gus Dus dalam sebuah wawancara ini beredar luas Grup WhatsApp dan tercantum dalam website NII Crisis Center.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Grup WhatsApp


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah