Inovasi Tanpa Henti, Eiger Luncurkan Tas Gunung Elegan dari Sampah Plastik dengan Frame Bambu

- 29 Agustus 2023, 06:15 WIB
Product Research & Development PT Eigerindo Multi Produk Industri Oki Lutfi Nurdin (dua dari kiri) didampingi moderator Tamara menunjukan fitur multifungsi dari tas Ecosavior dalam acara Journalist Camp PRMN X Eiger 2023 di Sari Ater, Subang, Jawa Barat, Kamis-Jumat, 24-25 Agustus 2023.
Product Research & Development PT Eigerindo Multi Produk Industri Oki Lutfi Nurdin (dua dari kiri) didampingi moderator Tamara menunjukan fitur multifungsi dari tas Ecosavior dalam acara Journalist Camp PRMN X Eiger 2023 di Sari Ater, Subang, Jawa Barat, Kamis-Jumat, 24-25 Agustus 2023. /Kabar Cirebon/Foto Muhammad Alif Santosa/

"Inovasi harus didukung dengan pengetahuan lapangan. Karena itulah, terjun ke dunia adventure harus dilakukan. Tujuannya, untuk mendapatkan ide-ide dalam merancang sebuah produk yang dibutuhkan para pendaki gunung," tutur Oki Lutfi saat menjadi narasumber dalam Journalist Camp PRMN X Eiger 2023 di Sari Ater, Subang, Jawa Barat, Kamis-Jumat, 24-25 Agustus 2023.

Sampah Jadi Rupiah

Oki Lutfi Nurdin (tengah) bersama dua moderator Kuns Kurniawan (kanan) dan Tamara (kiri) dalam acara Journalist Camp PRMN X Eiger 2023 di Sari Ater, Subang, Jawa Barat, Kamis-Jumat, 24-25 Agustus 2023.
Oki Lutfi Nurdin (tengah) bersama dua moderator Kuns Kurniawan (kanan) dan Tamara (kiri) dalam acara Journalist Camp PRMN X Eiger 2023 di Sari Ater, Subang, Jawa Barat, Kamis-Jumat, 24-25 Agustus 2023.

Acara dipandu dua orang moderator yakni Kuns Kurniawan dan Tamara. Dijelaskan Oki Lutfi, Eiger terus berinovasi tanpa henti melahirkan produk-produk yang sustainable. Salah satunya, meluncurkan produk tas gunung dengan bahan baku limbah plastik yang didaur ulang. Tas Ecosavior itu, sebagai komitmen Eiger dalam menjaga kelestarian lingkungan. 

Baca Juga: Ada Sumur Bertuah di Area Masjid Kramat Al-Khotib Cirebon Ini, Diyakini Warga Setempat Mengandung Air Zam-Zam

Namun, untuk membuat tas gunung dengan bahan baku sampah plastik, tidak sesederhana yang ia bayangkan. Sebab, pengelolaan sampah plastik di Indonesia masih belum baik. Sehingga, terpaksa harus mendatangkan sampah botol plastik dari luar negeri.

"Tas ransel Ecosavior ini bahannya dari polyester. Dari recycle botol-botol plastik yang diolah kembali menjadi kain, dan dipintal lagi menjadi benang. Namun, agak susah mengumpulkan limbah botol-botol plastik, akhirnya terpaksa impor dari luar," ujar pria kelahiran Bandung, 11 Oktober 1977.

Jika saja pengolahan sampah di Indonesia dilakukan secara optimal dari hulu hingga ke hilir, maka sesungguhnya sampah-sampah itu bernilai rupiah. Sebab, isu lingkungan yang sudah mendunia, menuntut perusahan-perusahaan di dunia untuk berinovasi membuat produk tanpa merusak lingkungan.

Baca Juga: Sekda Kuningan Dian Rachmat Yanuar : Tim Pansel Profesional dalam Seleksi Direktur PAM Tirta Kamuning

Hidupkan UMKM

Bukan hanya itu saja, namun juga bisa memanfaatkan bahan baku dari daur ulang limbah menjadi sebuah produk bermanfaat yang laku di pasaran. Keunikan lainnya dari tas ransel Ecosavior adalah menggunakan frame dari bambu.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x