Apa Hubungannya Sesar Lembang dengan Daerah Lembang di Bandung? Ini Penjelasannya

- 6 Januari 2024, 09:45 WIB
Jalur Sesar Lembang
Jalur Sesar Lembang /

Sementara itu, tubuh Gunung Sunda runtuh. Magma mengalami penurunan sehingga Sesar Lembang turun ke arah utara. Dalam perkembangannya, Sesar Lembang yang semula sesar turun menjadi sesar mendatar.

Sesar Lembang yang masih aktif diperkirakan menyebabkan gempa dengan magnitudo 6,5-7 dengan periode terulang sekitar 170-670 tahun.

Catatan PVMBG, Sesar Lembang sempat aktif pada 2010-2012. Pada 2011, terjadi gempa dengan magnitudo 3,3. Akibatnya, 383 rusak dan 9 di antaranya rusak parah.

Baca Juga: Ini Kata Pakar Transportasi ITB Soal Penyebab Kecelakaan Kereta Api di Bandung

Lalu, hingga 2021, tidak ditemukai catatan akan gempat akibat Sesar Lembang. Menurut BMKG Bandung, ada potensi pelepasan energi periodik Sesar Lembang per 500 tahun sekali.

Dari studi tentang kejadian gempat di masa lalu (paleoseismologi), Sesar Lembang terakhir melepaskan energi besar tahun 1600-an.

Ada sejumlah hipotesis tentang tebentuknya Sesar Lembang. Pertama, Sesar Lembang terbentuk akibat ekstruksi magma ke permukaan bumi yang mengisi suatu lembah. Dengan adanya gaya tektonik yang bersifat konvergen, tumbuhkan lempeng tersebut mengakibatkan terangkatnya sebagian lembah sehingga membentuk susunan tebing yang curam.

Baca Juga: Belum Terlambat, Buruan Daftar Jadi Pengawas TPS, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi dan Besarnya Honor

Kedua, Sesar Lembang diduga terbentuk akibat adanya aliran magma akibat letusan Gunung Tangkubang Perahu yang mengisi lembah. Akibat adanya gaya teknonik, terjadi pengangkatan sebagian lembah tersebut membentuk susunan tebing yang menjulang dan memanjang. Ini dibuktikan dengan susunan batuan beku di lembah tersebut.

Ketiga, Sesar Lembang terjadi akibat letusan Gunung Sunda. Terbentuknya diperkirakan hampir bersamaan dengan terbentuknya Danau Bandung Purba sekitar 105.000 tahun lalu. Gunung Sunda saat itu diperkirakan memiliki tinggi sekitar 4.000 mdpl.

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah