KABAR CIREBON - Rowan Atkinson, komedian, aktor, dan wartawan paruh waktu kembali bikin geger. Rowan Atkinson alias Mr Bean disorot karena berpendapat mobil listrik lebih berbahaya dari mobil berbahan bakar minyak (BBM).
Mr Bean menyatakan, dirinya merasa ditipu dengan slogan bahwa mobil listrik merupakan obat mujarab bagi lingkungan bersih.
Di sisi lain, Rowan Atkinson mengungkapkan dia telah memiliki dan menikmati mobil hibrida dan mobil listrik.
Tapi masa 'bulan madu' sudah lewat. "Mobil listrik sedikit tidak berjiwa," tulis Mr Bean di Guardian dan dikutip Rusian Today (RT).
Rowan Atkinson menambahkan, dirinya merupakan 'orang mobil' dan menjadi kelompok pertama (pengguna awal) kendaraan listrik. Sekarang dia harus berpikir ulang untuk menggunakan mobil listrik.
Aktor tersebut mengkritik penggunaan baterai lithium-ion pada kendaraan listrik, mengutip penelitian yang menunjukkan bahwa emisi gas rumah kaca selama produksi mobil listrik 70% lebih tinggi dibandingkan saat memproduksi mobil berbahan bakar bensin.
Penyebab utamanya, kata Atkinson, adalah baterai yang “sangat berat”, yang diperkirakan hanya bertahan hingga 10 tahun. “Sepertinya pilihan perangkat keras yang salah untuk memimpin perjuangan mobil melawan krisis iklim,” tulisnya.
Atkinson berpendapat bahwa kebutuhan kendaraan listrik sebagai solusi terhadap krisis iklim dapat ditiadakan dengan mendorong pengemudi untuk berhenti membeli mobil baru setiap tiga tahun dan mempertahankan kendaraannya lebih lama.
Solusi lain yang diusulkan oleh aktor tersebut adalah mencari cara untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar sintetis yang lebih ramah lingkungan.
Kelompok penekan Aliansi Hijau menyesalkan pendapat Mr Bean. Menurut Aliansi Hijau, opini tersebut sangat menyesatkan.
"Penghentian penggunaan kendaraan berbahan bakar bensin dan diesel di Inggris kini jadi terganggu oleh tulisan Atkinson," kritik Aliansi Hijau.
Dalam suratnya kepada komite lingkungan hidup dan perubahan iklim House of Lords, kelompok Aliansi Hijau bersikeras bahwa pandangan Atkinson salah besar dan dan telah dibantah sepenuhnya.
“Sayangnya, pemeriksaan fakta tidak pernah menjangkau khalayak sebanyak klaim palsu yang asli, sehingga menekankan perlunya memastikan standar editorial yang tinggi seputar transisi net zero,” kata kelompok tersebut.
Permasalahan lain yang menghambat penghentian penggunaan kendaraan bermesin pembakaran di negara ini adalah infrastruktur pengisian daya yang tidak memadai.
Kemudian, tingginya harga kendaraan listrik baru dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar bensin dan solar, dan kurangnya pesan yang jelas dan berjangka panjang dari pemerintah.***