KABARCIREBON - Tak seperti kebanyakan orang, sosok yang satu ini tidak berambisi menjadi Bupati Cirebon. Namun, ketika itu sudah menjadi perintah kiai NU, ia pun pantang menolak untuk maju di Pilbup Cirebon 2024. Melaksanakan perintah kiai NU adalah kewajiban baginya.
Sosok itu adalah Mohammad Nuruzzaman. Santri yang juga aktivis NU yang lahir di lingkungan Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon.
Meski dorongan terhadap dirinya begitu kuat unjuk maju sebagai kandidat bakal calon bupati Cirebon, Nuruzzaman tidak mau gegabah. Karenanya, sampai saat ini, ia belum memutuskan apakah maju sebagai bakal calon bupati Cirebon atau tidak.
Baca Juga: KPU Kabupaten Cirebon Dorong Kreativitas Lewat Lomba Jingle dan Maskot Pilkada
Sebab, kesibukannya pun sangat padat dalam kapasitasnya sebagai Staf Khusus Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas. Tapi jika mencalonkan menjadi Bupati Cirebon karena dasarnya adalah perintah kiai NU, Nuruzzaman tidak pikir panjang, ia langsung melaksanakan perintah tersebut dengan maksimal.
"Sebagai seorang santri, dan orang NU, secara pribadi saya tidak punya ambisi dan kepentingan apa pun maju dalam bursa calon bupati. Tetapi, kalau kiai memerintah saya untuk maju, saya akan maju. Karena, santri itu pantang menolak perintah kiai," tutur Nuruzzaman.
Pernyataan itu ia sampaikan saat ditemui Kabar Cirebon usai menghadiri Halal Bihalal di Kemenag Sumber, Kabupaten Cirebon, Selasa, 16 April 2024.
Baca Juga: Pilkada Cirebon, PDI Perjuangan Buka Peluang dengan Partai Lain
Ia menegaskan, perintah kiai adalah kewajiban yang harus dilaksanakan. Namun, secara pribadi, ia tidak punya ambisi untuk menjadi seorang kepala daerah.
Karenanya, ia tidak akan keliling, sowan ke kiai-kiai untuk meminta dukungan dan restu maju sebagai calon bupati.