Setelah pemeriksaan awal, tidak ditemukan kelainan eksternal pada tubuh kucing tersebut, sehingga memperdalam misteri kematian mendadak para anabul.
Tidak adanya luka atau tanda-tanda penyakit yang terlihat telah menimbulkan spekulasi dan kekhawatiran mengenai kemungkinan keracunan atau penyebaran penyakit yang tidak terdeteksi di antara kucing-kucing liar tersebut.
Menanggapi gawatnya situasi ini, polisi telah mengumumkan rencana untuk meminta autopsi terhadap tubuh kucing liar tersebut.
Badan Karantina Hewan dan Tumbuhan diperkirakan akan melakukan autopsi untuk mengetahui keadaan sebenarnya seputar kematian tersebut, lapor Koreaboo
Langkah penting ini bertujuan untuk mengungkap potensi racun, penyakit, atau faktor lain yang mungkin menyebabkan kematian massal ini.
Saat komunitas Wando dan pecinta binatang di seluruh negeri menunggu jawaban, polisi dan otoritas terkait diarahkan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan cepat.
Harapannya adalah bahwa temuan ini akan memberikan penutupan bagi mereka yang terkena dampak dan mengarah pada langkah-langkah untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.***