KBM Puluhan SD di Indramayu dan Subang Terganggu Akibat 12 Ton Buku Mata Pelajaran Dicuri

12 Januari 2023, 21:34 WIB
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Erni Heriningsih didampingi Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu, Baman. /Foto Udi Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Akibat aksi pencurian ribuan buku mata pelajaran sekolah dasar (SD) di Indramayu dan Subang seberat 12 ton, membuat kegiatan mengajar belajar terganggu.

Terkait peristiwa ini, dinas pendidikan setempat mendorong sekolah-sekolah yang menjadi korban pencurian menerapkan kurikulum Merdeka Belajar.

Sementara, seorang pelaku pencurian dan dua orang penadahnya berhasil ditangkap polisi.

Baca Juga: Kisah Pilu Safitri, Wanita Cantik Indramayu yang Belasan Tahun Dilarang Keluar Kamar

Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Erni Heriningsih saat ditemui di Mapolres Indramayu, Selasa (10/1/2023) mengapresiasi kinerja Satreskrim Polres Indramayu.

"Jika bisa buku-buku pelajaran yang semula diambil pelaku bisa dikembalikan lagi ke sekolah-sekolah yang menjadi korban, " pintanya.

Hal yang hampir sama dikatakan Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu, Baman.

Baca Juga: Wali Kota Cirebon Loncat Partai ke PDIP, Fitria: Kami yang Tawarkan

Dia mendorong sekolah-sekolah yang menjadi korban pencurian buku pelajaran untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.

Karena selain menggunakan buku dan modul, pembelajaran dengan Kurikulum Merdeka juga bisa diakses melalui teknologi digital.

Meski demikian, bagi para siswa yang tidak memiliki gadget maka pihak sekolah diminta menyediakan printer, tinta dan kertas untuk mencetak materi pembelajaran tersebut.

Baca Juga: Pekerjaan Tak Kunjung Dibayar, Sejumlah Kontraktor Somasi Pemkot Cirebon

"Anak-anak tidak perlu bayar karena sudah ada alokasi anggarannya di BOS (bantuan operasional sekolah). Dan materi pembelajaran tinggal di print saja, " ucapnya.

Seperti diketahui, kasus pencurian buku pelajaran menyasar sekolah-sekolah di Kabupaten Indramayu dan Subang. Sedikitnya ada 12 ton buku pelajaran yang digasak oleh pelaku dari 37 sekolah

Dari 37 sekolah itu, hanya tiga sekolah yang berada di Kabupaten Subang. Selebihnya, berada di Kabupaten Indramayu.

Baca Juga: Karya Penyandang Disabilitas, Buku Puisi Tak Punya Nama”Diluncurkan

Yakni, tersebar di Kecamatan Sukra, Lohbener, Jatibarang, Kandanghaur, Cikedung, Arahan, Gabuswetan, Bongas, Gantar, Lelea, Anjatan, Haurgeulis, Sukagumiwang, Kroya, Terisi, Pasekan dan Sindang.

Jajaran Polres Indramayu pun berhasil menangkap tiga orang pelaku dalam kasus tersebut. Yakni, CR alias Siman (49) warga Desa Ranjeng, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.

AS (37 tahun), warga Desa Arjasari, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu dan WR (25 tahun) warga Desa Kroya, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon.

Baca Juga: Desa Awan, Ambulu Jadi Lokasi Tujuan Wisatawan

Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar menjelaskan, pelaku CR berperan sebagai eksekutor. Sedangkan AS dan WR sebagai penadah.

Pelaku CR beraksi sejak Oktober 2022 hingga Januari 2023. Dia, kata Fasri, menjual buku-buku itu kepada AS dengan harga Rp 2.500 per kilogram.

AS kemudian menjual kembali kepada penadah lain berinisial WR dengan harga Rp 4.500 per kilogram. Setelah di tangan WR, buku-buku tersebut dijual kembali ke wilayah lain dengan harga Rp 5.400 per kilogram.

Baca Juga: Alhamdulillah Kuota Jemaah Haji Bertambah

"Selain mengambil buku pelaku juga mengambil barang-barang elektronik seperti HP dan tablet, " papar Fahri.(Udi/KC)

Editor: Muhammad Alif Santosa

Tags

Terkini

Terpopuler