KABARCIREBON - Setiap tahun, seluruh siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kuningan di-charger atau diisi daya semangatnya melalui pendidikan dasar (Diksar) masing-masing selama lima hari penuh.
Para siswa baik laki-laki atau pun perempuan harus fokus menerima segala arahan yang disampaikan oleh instruktur dari kalangan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Terutama berkaitan dengan latihan baris-berbaris, peningkatan disiplin, tanggung jawab, tidak mudah menyerah, setia kawan, tidak cengeng, tidak individualis, kompak, saling tolong-menolong dan sebagainya.
Baca Juga: SMKN 2 Kuningan Terapkan Strategi Digital Marketing
“Para siswa akan terus di-charger setiap tahunnya,” kata Kepala SMKN 2 Kuningan, Ibnu Udy Prasetiyo didampingi Wakasek Kesiswaan, Hendi Suhendi, Jumat 10 Februari 2023 di sela-sela penutupan diksar di lapangan olahraga kampus setempat.
Ia menerangkan, untuk pelaksanaan kegiatan charger semangat, tidak asal-asalanya saja. Namun ada waktu khusus yang telah ditetapkan pihak sekolah. Karena berkaitan dengan momen yang akan dihadapi sebagaimanamestinya.
Contoh, bagi kelas X, pelaksanaan diksar, baru dilaksanakan setelah tuntas seluruh rangkaian kegiatan penerimaan pendaftaran peserta didik baru (PPDB) sekitar bulan Juli-Agustus.
Baca Juga: Tunjangan Sertifikasi Guru SD/SMP Nunggak, Kepala SMAN 3: Alhamdulillah Guru SMA selalu Lancar
Maksudnya, adalah sebagai pengenalan agar siswa-siswa yang bersekolah di SMKN 2 Kuningan selalu bersemangat, termotivasi untuk maju, tidak ngoyo.
Serta terbiasa membaur dengan kebhinekaan atau perbedaan dan rajin belajar sebagaimanaseharusnya.
Berlanjut ke kelas XI. Kegiatanya dijadwalkan digelar antara bulan April-Mei menjelang pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL). Karena penambahan daya semangat harus disiapkan agar para siswa bisa menjalankan tugasnya.
Jangan sampai ada siswa yang loyo, baru seminggu PKL di salah satu perusahaan malah minta pindah karena tidak betah.
Ada juga yang ingin PKL-nya hanya bersama temannya saja, tidak mau ditugaskan di tempat yang jauh dengan banyak alasan serta hal-hal lainnya.
Hal itu dikarenakan dirinya pernah mendapatkan komplen dari salah satu perusahaan akibat adanya siswa yang belum lama PKL tetapi sudah minta pindah atau tidak mau di tempat bersangkutan akibat tidak ada temannya.
Terakhir, khusus bagi kelas XII. Pelaksanaan diksarnya digelar bulan Februari menjelang ujian praktek, ujian kelulusan dan pesiapan bertarung nyata di dunia usaha/dunia industri (Dudi) supaya terbentuk mental atau karater yang kuat.
Pasalnya, yang dibutuhkan dalam dunia kerja, bukan ilmu tetapi attitude atau tata krama dan fisik yang sehat. Karena untuk pengetahuan dapat dicari sekaligus dipelajari dari google.
Namun attitude tidak bisa demikian, butuh pengimplementasian dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Tunggakan Sertifikasi Guru akan Mulai Dibayar Pebruari
Program yang diterapkan sekarang ini, juga sebagai upaya kebangkitan dengan penuh semangat menuju kemajuan. Karena sudah 2 tahun terakhir, dunia pendidikan terganggu dengan adanya pandemi Covid-19.
Manfaat charger melalui kegiatan diksar itu tidak akan langsung dirasakan. Namun beberapa tahun ke depan, setelah para siswa menjalani kehidupan nyata di tengah-tengah masyarakat.
“Tugas saya sebagai kepala sekolah adalah bagaimana agar bisa meningkatkan lulusan sekolah untuk bekerja, membuka lapangan kerja dan melanjutkan kuliah. Jangan sampai SMK dituding sebagai penyumbang pengangguran,” ucapnya. (Iyan Irwandi/KC) ***