Sebanyak 5.877.675 Orang Terpaksa Mengungsi

5 Maret 2023, 06:00 WIB
Gambaran Bencana di Indonesia /Sumber BNPB/KC/

KABARCIREBON - Permasalahan bencana merupakan persoalan serius yang tidak bisa dianggap sepele baik oleh pemerintah pusat, provinsi maupun daerah.

Karena dalam proses penanganannya pun perlu melibatkan berbagai pihak termasuk peranserta sekaligus kepedulian dunia usaha/dunia industri (dudi) dan swasta.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2022 yang harus menjadi cerminan bersama, tercatat sebanyak 5.877.675 orang terdampak dan terpaksa mengungsi akibat tempat tinggalnya tertimpa bencana.

Baca Juga: Bupati Kuningan Mendapat Arahan Langsung dari Presiden tentang Penanggulangan Bencana

Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2021. Karena korban yang terdampak dan mengungsinya mencapai 7.630.692 orang.

“Warga yang terdampak dan mengungsi di tahun 2022 mencapai 5.877.675 orang,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto di sela-sela rakornas penanggulangan bencana di Jakarta.

Ia mengakui jumlah kejadian bencana di daerah-daerah di Indonesia mengalami penurunan yang cukup banyak. Karena di tahun 2021, tercatat 5.402 kejadian tapi di tahun 2022 tercatat 3.542 kejadian. Artinya berkurang 1.860 kejadian.

Baca Juga: Kuningan Rawan Bencana, BPBD Himbau  Antisipasi, Mitigasi dan Kesiapsiagaan

Perbandingan kejadian bencana tahun 2021 dan 2022.

Namun warga yang meninggalnya mengalami penambahan. Karena di tahun 2021 sebanyak 728 orang tapi tahun 2022 tercatat 857 orang. Atau bertambah 129 orang.

Begitu pula dengan warga yang mengalami luka akibat bencana tercatat 8.726 orang. Namun di tahun 2022 lebih banyak lagi yakni 14.915 orang. Atau berkurang 6.189 orang.

Sedangkan tempat tinggal atau rumah yang rusak cukup banyak karena di tahun 2022 tercatat 68.646 unit. Padahal di tahun 2021 sebanyak 37.422 unit. Atau bertambah 31.224 unit.

Baca Juga: Pencarian Selama 7 Hari Tidak Membuahkan Hasil, Kalak BPBD: Maafkan Kami, Emak Caswiti

Menurutnya, bencana yang melanda kabupaten dan kota di Indonesia terbagi menjadi tiga jenis. Yakni paling mendominasi adalah jenis bencana hidrometeorologi basah 91,9 persen.

Disusul, jenis bencana hidrometeorologi kering 7,23 persen. Serta terakhir bencana geologi dan vulkanologi 0,82 persen.

Menyinggung terkait perkembangan penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK), Letjen TNI Suharyanto menyebutkan, jumlah kasus yang terkonfirmasi mencapai 619.000 kasus.

Baca Juga: Januari Hingga September 2022, Bencana Melanda Ratusan Titik di Kuningan

Perkembangan Penanganan PMK di Indonesia.

Dan saat ini, pemerintah tengah fokus ke penuntasan 5.700 kasus aktif. Sedangkan penangannya akan dititikberatkan pada vaksinasi ternak.

Dalam arahannya, Presiden RI, H. Jokowi mengakui di tahun 2022 telah terjadi ribuan bencana di sejumlah titik.

Namun yang paling ditakuti semua negara adalah bencana perubahan iklim. Karena menyebabkan frekuensi bencana semakin pesat. Dan Indonesia sendiri menempati 3 tera atas rawan bencana dengan frekuensi bencana 81 persen.

Baca Juga: Pemda Dukung Eksplorasi Panas Bumi di Gunung Ciremai

Maka dari itu, orang nomor satu di Indonesia mengajak kepada seluruh komponen dan masyarakat umum untuk terus bersiaga sekaligus waspada.

Termasuk mengelola prosedur dari tahap pra bencana, tanggap darurat dan paska bencana sebab hal itu menjadi kunci mengatasi bencana.

“Sangat penting pula mengedukasi masyarakat sebagai langkah antisipasi serta meminimalisir korban dan kerugian akibat bencana,” ucapnya.

Bupati Kuningan, H. Acep Purnama didampingi Kapolres Kuningan AKBP. Dhany Aryanda, Dandim 0615 Kuningan, Letkol Inf. Bambang Kurniawan.

Serta Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana ikut juga menghadiri rakornas tersebut.

Dari kegiatan tersebut, dirinya mendapatkan pencerahan langsung dari Presiden RI, H. Jokowi.

Sehingga diharapkan melalui rakornas bisa memberikan masukan serta solusi terbaik dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Kuningan.

“Bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah tapi kita semua sebagai warga negara,” tuturnya. (Iyan Irwandi/KC) ***

Editor: Iyan Irwandi

Tags

Terkini

Terpopuler