Rusak Ekskavator dan Armada Pengangkut, Penanganan Sampah di Majalengka Menjadi Terhambat

22 Mei 2023, 22:42 WIB
SEORANG pekerja sedang membakar sampah di TPA Heulet, Kabupaten Majalengka /Foto/Tati/

KABARCIREBON - Ekskavator dan Armada pengangkut sampah yang kerap mengalami kerusakan, menjadi salah satu kendala tingginya tumpukan sampah di sejumlah tempat di Kabupaten Majalengka. Karena sampah menjadi lambat diangkut.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka Nawawi, menyikapi sejumlah rekomendasi hasil diskusi yang disampaikan komunitas Obrolan Majalengka beberapa hari lalu, yang salah satunya memohon pemerintah menyediakan tempat pembuangan akhir (TPA)   dan penambahan armada pengangkut sampah. Sehingga sampah tidak menjadi persoalan di masyarakat.

Ia mengungkapkan, luas areal TPA yang tersedia di Heuleut seluas 7,2 hektare setelah adanya perluasan. Sehingga pemerintah tidak perlu melakukan penambahan TPA ataupun perluasan lagi. Karena lahan yang tersedia masih bisa menampung sampah untuk 15 tahun ke depan.

Baca Juga: Kasus Penembakan Bahar Bin Smith Segera Terungkap, Ini yang Sudah Dilakukan Polisi

Menurutnya, saat ini produksi sampah setiap harinya yang biasa diangkut oleh armada sebanyak 110 ton. Jumlah tersebut berasal dari sampah yang ada di perkotaan serta sejumlah pasar yang ada di Kabupaten Majalengka, seperti Cikijing, Maja, Majalengka, Rajagaluh, Jatiwangi, Leuwimunding dan Prapatan.

“Jumlah 110 ton ini belum termasuk armada sampah dari pihak lain yang membuang langsung ke Heuleut, seperti ada industri atau perorangan,” katanya.

Nawawi menyampaikan, jika sekarang ditemukan tumpukan sampah yang belum diangkut armada, itu lebih pada persoalan teknis. Yakni jumlah armada yang terbatas dan kondisinya sering mogok karena usianya yang sudah tua serta kendaraan terus di operasionalkan.

Baca Juga: Katel, Menu Masakan Nikmat Khas Majalengka Ini, Perlu Anda Coba

“Jumlah armada sampah kini hanya sebanyak 9 kendaraan, dengan sebagian besar usianya sudah tua. Kendaraan yang paling muda yang dibeli pada 2018, selebihnya jauh sebelum tahun tersebut. Wajar jika kendaraan sering mogok,” tuturnya.

Selain itu, ekskavator  juga sering mengalami kendala sehingga tidak bisa dioperasikan untuk mengeruk sampah dari bagian pinggir ke tengah. Terutama sampah yang baru ditumpahkan dari truk pengangkut.

“Ekskavator  sekarang sering mogok, karena itu juga usianya sudah tua,” ujarnya.

Baca Juga: 5 Menteri Jokowi Tersangkut Korupsi, Inilah Besaran Kerugian Negara

Sementara itu, mengenai pengadaan armada dan penyediaan TPA  di Majalengka bagian selatan menurut Nawawi, pemerintah sedianya pada 2021 akan mengadakan TPA serta menambah armada. Namun hal itu belum terwujud karena anggaran saat itu terfokus untuk penanganan Covid-19.

Diberitakan sebelumnya, komunitas Obrolan Majalengka mengeluarkan rekomendasi untuk disampaikan ke DPRD menyangkut penanganan sampah di Kabupaten Majalengka. Agar sampah bisa terangkut dengan baik dan lancar serta memperpendek jarak tempuh angkutan. Sehingga diperlukan TPA tambahan dan armada pengangkut.

Selain itu perlunya mengedukasi masyarakat soal pengelolaan sampah, agar sampah bisa dipilah dan dimanfaatkan. Semua itu muncul karena keprihatinan terjadinya tumpukan sampah di hampir banyak wilayah.

Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Perjalanan Proyek BTS 4G BAKTI yang Menyebabkan Johnny G Plate Ditahan Kejaksaan Agung

Karena tidak bisa diangkut armada serta pengelolan yang masih minim. Akibatnya sampah dibuang di sembarang tempat, seperti pinggir jalan raya, ke sungai dan sejumlah tempat lainnya.(Tati/KC).***

Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.
 

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler