21 Kadis Dimutasi, Bupati Kuningan: Saya Tanggung Jawab Dunia dan Akhirat

25 September 2023, 15:46 WIB
Bupati H. Acep Purnama bertanggung jawab dunia dan akhirat karena telah memutasi 21 pejabat eselon II di lingkup Pemerintah Kabupaten Kuningan, beberapa waktu lalu. /Iyan Irwandi/KC/

KABARCIREBON - Isu draf mutasi bocor, dugaan nama-nama yang akan dirotasi sudah tersebar publik, disinyalir terjadi pergerakan sehingga muncul pertemuan di RM Ma'mioh dan Kafe Kopi Lendot, dugaan pejabat yang kasak-kusuk, bongkar-pasang nama pejabat dan hal lainnya menjadi bumbu penyedap dalam pelaksanaan mutasi tanggal 22 September 2023 lalu.

Kendati Bupati Kuningan, H. Acep Purnama tidak mengakui adanya pejabat yang kecewa atau murung akibat pelaksanaan mutasi khusus 21 pejabat eselon II atau setingkat kepala dinas (Kadis) dan kepala badan (Kaban) tersebut tetapi disinyalir tetap saja terjadi meski tidak bisa langsung diungkapkan.

Pasalnya, ada pejabat yang nyaman di posisi awal tapi harus pindah ke satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang belum dikuasai medannya, ada yang ingin diposisi strategis malah digeser di tempat lain, ada yang ingin dirotasi namun tetap dipertahankan. Tapi tidak sedikit pula yang bahagia karena bisa mutasi ke tempat lain.

Baca Juga: Tak Mau Asal Comot, Perbasi Kuningan Seleksi 231 Atlet Pelajar

"Saya tanggung jawab dunia dan akhirat karena pelaksanaan mutasi terhadap 21 pejabat eselon II bukan tanpa alasan," ucap Bupati Kuningan, H. Acep Purnama.

Ia menegaskan, dirotasinya 21 eselon II dengan berbagai pertimbangan penting karena pejabat yang sudah bagus ketika ditempatkan di dinas lain, diharapkan bisa lebih bagus lagi dengan menunjukan kinerjanya secara maksimal sesuai tugas, pokok dan fungsi (Tupoksi).

Perlu diingat pula, tidak ada istilah jabatan seksi karena semua sama dinas/badan adalah sama sehingga bagi siapa pun yang mendapatkan amanah pada rotasi beberapa waktu lalu atau pun yang tetap di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) awal mesti dipertanggungjawabkan pula baik dunia maupun akhirat.

Baca Juga: Bupati Kuningan Sebut Tidak Ada Pejabat yang Murung Dimutasi, Uca Somantri Harus Rela Melepas Disdikbud

Disinggung disinggung, kenapa Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskanak), H. Dadi Hariadi ditarik ke Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik bertukar posisi dengan Laksono Dwiputranto, Acep mengaku bahwa bukan hanya H. Dadi Hariadi saja tetapi memutasi 21 pejabat eselon II, alasannya ada di hatinya.

Rotasi dan mutasi merupakan hal dinamis dan selalu terjadi dalam sebuah organisasi karena berkaitan kebutuhan, tuntutan meningkatkan kualitas pelayanan dan penyegaran. Dalam perjalanan karir seorang pegawai negeri sipil (PNS) dikenal dua mekanisme. Yakni, perpindahan/mutasi jabatan (tour of duty) dan mekanisme mutasi wilayah wilayah kerja (tour of area).

Kondisi ini telah lazim digulirkan dalam dunia karir PNS untuk memprofesionalkan dalam pengembangan wawasan ke depan karena intinya, PNS harus selalu siap beralih tugas dan jabatan serta beralih tempat. Hal tersebut bermuara pada pendewasaan aparatur pemerintah sebagai pelayan masyarakat.

Baca Juga: Unik, 4 Bulan Lagi Pensiun tapi Dikukuhkan Menjadi Pengurus MKKS SMP Kuningan, Ini Daftar Pengurusnya

"Saya yakin dan percaya, tugas serta tanggung jawab para pejabat eselon II yang diemban paska mutasi dapat dilaksanakan dengan baik," tuturnya. (Iyan Irwandi/KC)

Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News

 

Editor: Iyan Irwandi

Tags

Terkini

Terpopuler