SMP Negeri 1 Kuningan Raih Prestasi O2SN Tingkat Jabar

1 Oktober 2023, 09:19 WIB
Kepala SMP Negeri 1 Kuningan, H Adang Kusdiana, beserta salah seorang juara lomba pidato Pendidikan Agama Islam (PAI), Nabila, pada O2SN tingkat Provinsi Jabar, belum lama ini. /Emsul/KC/

KABARCIREBON - Sebagai kado memasuki tahun pelajaran baru 2023-2024 dan hari Kuningan ke-525, sejumlah siswa SMP Negeri 1 Kuningan meraih prestasi bergengsi dalam kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) belum lama ini.

Misalnya, Muhammad Gatfan Zakiya, siswa SMPN 1 Kuningan berhasil meraih medali perak dalam olahraga renang gaya bebas 100 meter pada O2SN tingkat Jawa Barat. Hal ini merupakan sebuah prestasi yang lama dinantikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kab. Kuningan.

Sebab untuk meraih medali perak tidak semudah orang bayangkan, namun siswa terbaik SMP Negeri 1 Kuningan mampu menyisihkan peserta lainnya dari 27 kabupaten/kota yang ada di Jabar, meski harus menduduki urutan kedua.

Baca Juga: Puluhan Wartawan Menghabiskan Malam Mingguan Bersama Arya Permana Graha di Waduk Darma

Selain itu, Nabila Salsabila, siswi SMP Negeri 1 Kuningan meraih juara 3 pada ceramah Agama Islam dalam pentas Pendidikan Agama Islam (PAI) pada O2SN tingkat Provinsi Jabar dalam tahun yang sama.

Dua peraih kejuaraan O2SN tingkat Provinsi Jabar itu merupakan kebanggaan tersendiri sebelum pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasih Komputer (ANBK) pada 2023 dimulai. Selain itu hasil kejuaraan lainnya diluar kegiatan O2SN, baik peraihan piala tingkat lokal maupun wilayah Cirebon.

“Alhamdulillah, mengawali tahun pelajaran baru yang sekaligus kado hari jadi Kuningan ke-525 siswa kami sempat mempersembahkan prestasi yang patut dibanggakan.  Sehingga atas keberhasilan dua kejuaraan tersebut, mampu mengharumkan nama baik daerah, wabil khusus menjunjung tinggi nama baik SMPN 1 Kuningan di tingkatkan Provinsi Jabar,” ungkap H Adang Kusdiana, Jumat 29 September 2023.

Baca Juga: Tambakbaya Kuningan Menuju Desa Percontohan GISA

Adapun pembina cerita Islam seorang guru (Ustadz) SMP Negeri 1 Kuningan, Ipin Aripin, dan pembina renang Budi Subagio. Dengan diraihnya prestasi tersebut diharapkan ke depan lebih ditingkatkan lagi karena masih ada peluan pada O2SN tingkat Provinsi Jabar dimasa mendatang.

Diharapkan nanti, tidak hanya meraih dua kejuaraan melainkan harus mampu memperlihatkan prestas yang lebih baik lagi sehingga SMP Negeri 1 Kuningan berhasil menjadi juara pertama dengan memperoleh medali emas.
Usai Laksanakan ANBK

SMP Negeri 1 Kuningan beserta sekolah lainnya usai melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) secara mandiri. Selama dua hari kegiatan ANBK tersebut dapat berjalan dengan lancar yang diikuti sebanyak 45 siswa dan 5 siswa sebagai cadangan dari masing-masing sekolah (SMP) yang ada di Kabupaten Kuningan.

Baca Juga: Waduh, Rumah Ketua DPRD Kuningan Malah Disantroni Babi, Ini Kata Kapolsek Jalaksana

Peserta ANBK ini sebagai pengganti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tidak diikuti oleh seluruh siswa. Melainkan cukup perwakilan dari masing-masing sekolah sebanyak 45 siswa ditambah 5 siswa cadangan terdiri dari kelas VIII. Oleh sebab itu, orang tua maupun pihak lainnya tidak perlu khawatir atas terselenggaranya ANBK ini, karena tidak ada kaitan dengan kenaikan kelas maupun terhadap kelulusan siswa.

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP, Abidin, menjelaskan, Prosedur Operasional Standar (POS) bahwa ANBK ini sebagai bahan evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk pemetaan mutu system pendidikan pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah.

Yakni, dengan menggunakan instrument Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survai karakter dan survai lingkungan belajar. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM masing-masing, literasi membaca dan literasi matematika (numerasi).

Baca Juga: Dua Bulan Lagi Lengser, Bupati Kuningan akan Gelar Open Bidding Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama

“Apabila dari hasil ANBK ini terdapat nilai atau rapot merah, maka harus diintervensi oleh sekolah masing-masing. Dalam peningkatan mutu pendidikan di tiap sekolah tentu cara penanganannya akan berbeda satu sama lain.

Maka dari itu, untuk mendeteksi kekurangan atau memperbaiki nilai merah, sekolah akan lebih mudah mengetahuinya dengan cara melakukan diagnosa atas berbagai kekurangan bagi peningkatan mutu pendidikan di masing-masing sekolah tersebut,” paparnya. (Emsul/KC) ***

Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News

 

Editor: Iyan Irwandi

Tags

Terkini

Terpopuler