Network
"Ini yang tengah kita rasakan. Banyak konsumen melepas mobil sekennya, kemungkinan akan dijadikan uang muka (DP) untuk membeli mobil baru, apalagi saat ini tren harga mobil baru sedang menurun," terangnya.
Menurutnya, imbas dari penurunan penjualan mobil seken akan makin lama dirasakan. Terlebih, Pemeritah juga akan kembali memberlakukan insentif PPnBM 0 persen bagi mobil baru dengan harga di atas Rp 500 jutaan.
"Ini tentu menurunkan minat konsumen, terutama pada segmen mobil seken dengan harga di atas Rp 400 jutaan, seperti Mistubishi Pajero dan Toyota Fortuner. Karena terus terang segmen kendaraan SUV medium ini bagian dari tulang punggung (backbone) penjualan dealer kami," ungkapnya.
Sekalipun demikian, Ida mengatakan, jika pemberlakuan insentif PPnBM 0 persen itu tidak sepenuhnya memberikan dampak negatif terhadap penurunan penjualan mobil seken. Karena, hanya sebagian mobil tertentu saja yang mendapat insentif pajak tersebut.
"Kita masih melihat konsumen yang membeli segmen mobil seken LCGC, seperti Ayla, Sigra maupun Brio. Dan segmen kendaraan ini selain tidak mendapar insentif 0 persen, juga dari sisi harga mobil masih jauh lebih murah dibanding harus membeli yang baru" tambahnya.(Epih)
