Cegah Penularan Covid-19, Warga Rajin Berjemur dan Konsumsi Ramuan Obat Herbal

- 7 Juli 2021, 06:11 WIB
Tati/KC PEGAWAI di Staf Ahli Pemkab Majalengka, Manta tengah berjemur untuk menghindari paparan Covid-19, Selasa (6/7/2021).*
Tati/KC PEGAWAI di Staf Ahli Pemkab Majalengka, Manta tengah berjemur untuk menghindari paparan Covid-19, Selasa (6/7/2021).*

Sedangkan Asep Trisno warga Desa Pakubeureum, Kecamatan Kertajati yang dua anggota keluarganya terkonfirmasi positif, selain mengonsumsi obat herbal hasil ramuannya, juga membeli obat kimia seharga Rp 400.000 per paket. Itu dibelinya atas saran temannya. Paket obat tersebut berisi beragam vitamin, mulai vitamin C, B komplek, vit D dan vitamin E serta obat penurun panas dan batuk. Hanya menurutnya harga paket obat tersebut naik dalam sepekan. Semula harga satu paket hanya Rp 400.000,  seminggu kemudian satu lembar obat naik dari Rp 125.000 menjadi Rp 200.000.

“Paket obat itu hanya ada di satu apotek sedangkan apotek lain dijelajahi tidak tersedia,” kata Asep.

Sementara itu, dr Prian Sembhada W menyebutkan, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh biasanya diberikan. Namun untuk obat-obatan lain diberikan sesuai dengan keluhan dan kondisi pasien. Sehingga tidak semua pasien Covid-19 obatnya sama. Karena ada penderita yang disertai batu berdahak, demam, muntah dan diare, tapi ada juga yang tidak, sehingga obat yang diberikan bakal berbeda.

“Ada beberapa pasien isoman yang melakukan konsultasi via WA, keluhannya berbeda. Jadi tidak mungkin setiap orang penderita Covid-19 diberikan obat yang sama, atau obat satu paket,” katanya.

Hal yang sama juga disampaikan dr Gandana Purwana. Menurutnya belum ada obat untuk Covid-19, selain vaksinasi. “Yang terpenting bagi masyarakat atau penderita tetap menjaga kebugaran tubuh,” ucapnya.(Tati)

Halaman:

Editor: Dandie Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah