Disebutkannya, dalam babak kualifikasi Porda, Kabupaten Kuningan hanya menurunkan tim putera, dengan tujuh atlet. Mereka akan bertanding di beregu dan inter regu.
“Takraw termasuk tim kecil, sehingga untuk kebutuhan BK Porda, hanya menelan biaya sekitar Rp 15 juta lebih,” ujarnya.
Asep mengemukakan, tim sepak takraw tersebut telah mengikuti pemusatan latihan, dengan melibatkan para pelatih profesional di bidangnya. Ditambah melakukan uji coba bertanding dengan tim Kabupaten Ciamis dan Cirebon di lapangan SMPN 2 Mandirancan Kabupaten Kuningan. Hasilnya tim Kuningan mampu mengimbangi kedua daerah tersebut. Sehingga pada babak kualifikasi, pihaknya menargetkan lolos ke babak utama Porda.
“Kami sengaja hanya menurunkan tim putra, karena sudah mumpuni dan layak bertanding. Berbeda dengan tim putri, yang sampai saat ini dinilai masih kurang memenuhi syarat dari berbagai hal. Sehingga tidak diterjunkan pada BK Porda tahun ini,” katanya.
Sementara itu, mengenai lawan terberat BK Porda, Asep mengaku belum bisa memastikannya. Sebab “technical meeting” sekaligus pengundiannya akan dilakukan mendadak sebelum pelaksanaan pertandingan. Tapi untuk teknis pertandingannya, telah disepakati dalam manajer meeting pada 30 Oktober 2021.