DBD Mengganas, 14 Warga Terserang

- 23 Juni 2022, 21:44 WIB
 PETUGAS dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon melakukan fogging di rumah warga Desa Pangkalan Kecamatan Plered, Kamis (23/6/2022).* Ist/KC
PETUGAS dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon melakukan fogging di rumah warga Desa Pangkalan Kecamatan Plered, Kamis (23/6/2022).* Ist/KC

KABARCIREBON,- Sebanyak 14 warga di Desa Pangkalan Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon terkena Demam Berdarah Dengue (DBD). Dengan adanya kejadian tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon langsung melakukan fogging di desa setempat. Fogging sendiri menyasar sejumlah rumah dan perkarangan warga yang terkena DBD.

Kepala Puskesmas Pangkalan, Masriti mengatakan, memang ada 14 warga yang terkena DBD, namun 13 di antaranya sudah keluar dari rumah sakit. "Dari 14 orang tersebut, 13 sudah keluar dari rumah sakit. Kebanyakan semuanya anak-anak," katanya.

Ia mengungkapkan Desa Pangkalan sendiri sudah melakukan pencegahan dengan melakukan Sabtu bersih. Namun beberapa bulan tidak aktif lagi sehingga DBD kembali menyerang warga Pangkalan.

"Padahal Desa Pangkalan sendiri sudah melaksanakan Sabtu bersih. Kalau di desa lain sih namanya Jumsih dan kami sudah memberian abate untuk melakukan pencegahan," sebut Masriti.

Masriti mengatakan, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk selalu berperilaku bersih dengan tetap menerapkan 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur. "3M sendiri merupakan langkah awal pencegahan DBD, untuk fogging guna membunuh sebagian besar nyamuk yang infektif dengan cepat. Di samping memutus rantai penularan, juga menekan jumlah nyamuk agar risiko penyakit DBD bisa menurun," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon,  Neneng Hasanah melalui Kasie P2PM, dr Luqman Denianto mengatakan, kasus demam berdarah dengue  di Kabupaten Cirebon memang  meningkat. Tercatan bulan Januari hingga bulan Juni tahun 2022 ini mencapai 1099 kasus, delapan di antaranya meninggal dunia.

"Kasus terbanyak DBD di Kabupaten Cirebon ada  lima kecamatan yakni, Plumbon, Plered, Weru, Palimanan dan Tengahtani," ungkapnya.

Di tempat yang sama, salah satu warga, Amanah (40 tahun) mengatakan, anaknya yang  berusia 13 tahun dirawat di rumah sakit dikarenakan positif DBD. Menurutnya, saat terkena anaknya terkena demam tinggi dan selama tujuh hari tidak turun demannya sehingga dirawat di rumah sakit. "Alhamdulillah anak saya  baru keluar dari rumah sakit," katanya.

Ia mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah melakukan fogging. Menurut Amanah, di daerahnya masih banyak genangan air yang memang menjadi tempat kembang biak jentik nyamuk.

"Terima kasih sudah difogging, kalau sudah di fogging kan  jangan sampai yang lain terkena DBD," harapnya.(Iwan)

Editor: Ajay Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah