“Ketika paceklik cadangan beras berkurang malah cenderung tidak ada, sementara kebutuhan tetap tinggi. Ketika kemarau kan jarang petani yang menanam padi, karena ketersediaan air yang kurang, makanya tidak bisa dihindari harga akan naik. Namun manakala lumbung pangan di desa diaktifkan, kenaikan harga beras tidak akan terlalu tinggi karena beras ada di desa,” ungkap Sutrisno.
Namun demikian, sekarang tidak perlu khawatir karena kini sudah banyak yang mulai panen bahkan beberapa pekan ke depan mulai panen raya, sehingga harga akan segera turun .
“Lagi pula di Kabupaten Majalengka ini ada beberapa wilayah yang sawahnya bisa tiga kali tanam, jadi kekurangan pangan tidak akan sampai terjadi,“ sebutnya.
Baca Juga: DPRD Terima Audiensi PT Indo Prima dengan Warga Gunungjati
Malah menurutnya, impor beras pun tidak perlu terjadi jika komunikasi antara Kementerian Pertanian dan para kepala daerah dilakukan dengan baik. Lakukan inventarisasi areal sawah dengan akurat, berapa produksi yang dihasilkan di setiap daerah, lakukan penyebaran secara terukur, kendalikan mafia.
“Kelola sistem resi gudang dengan baik. Kalau komunikasi ini dijalankan, semua persoalan akan teratasi dengan baik," pungkas Sutrisno.***