Bupati Majalengka : Sikapi Pernyataan Ketum Megawati Soekarnoputri dengan Hati Bersih dan Jangan Dipolitisasi

- 25 Februari 2023, 15:24 WIB
BUPATI Majalengka H Karna Sobahi.*
BUPATI Majalengka H Karna Sobahi.* /

KABAR CIREBON - Polemik pernyataan Ketua Umum PDIP Hj Megawati Soekarnoputri terkait ibu-ibu pengajian mendapatkan tanggapan langsung dari Ketua DPC PDIP Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat yang juga Bupati Majalengka H Karna Sobahi.

Menurut orang nomor satu di Majalengka ini, ungkapan Ketua Umum PDIP Hj Megawati itu harus dilihat secara utuh dan tidak boleh di lihat secara sepotong sepotong penggalan video itu, apalagi di politisasi jelang Pemilu Serentak 2024.

"Pertama yang terpenting itu kita semua harus berprasangka baik dulu (husnudzon) terhadap ucapan Bu Mega. Itu kunci utamanya, agar hati kita tidak melebar kemana-mana. Kalau hatinya sudah memiliki itikad buruk terhadap hal itu, diberikan penjelasan dan klarifikasi pun tidak ada gunanya,"ujar mantan Ketua Umum DPD Persatuan Umat Islam (PUI) Kabupaten Majalengka ini, kepada Kabar Cirebon Ahad, 25 Februari 2023.

Baca Juga: KABAR MAJALENGKA : Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Turun Gunung ke Universitas (Unma) Majalengka Ada Apa ?

Jika ditelah secara utuh pidato Presiden Rebulik Indonesia ke-4 itu tidak ada kalimat yang melarang ibu-ibu untuk melakukan pengajian. Justru pidato itu mendukung penuh dan pesan khususnya itu hanya ingin mengingatkan kepada ibu-ibu selama ini.

"Coba simak dan lihat secara utuh pidato Bu Mega agar kita obyektif dalam mencermati persoalan ini. Di sana jelas maksud Bu Mega itu sempat memohon maaf sebelum mempertanyakan hal ini, hawatir terjadi kesalahpahaman. Di sana Bu Mega bukan melarang atau tidak senang pengjian, tapi mengingatkan agar porsinya lebih berimbang, antara kewajiban dan prilaku sunah,"kata Karna.

Bahkan ungkapan Megawati itu lebih mengingatkan kepada ibu-ibu agar tidak berat sebelah dalam melaksanakan tugasnya, baik merawat, membimbing, dan mendidik putera puterinya. Sehingga jika diambil benang merahnya pesan yang disampaikan itu terkait pengaturan waktu, bukan dalam larangan mengikuti pengajian.

Baca Juga: KABAR MAJALENGKA : Jadwal Sholat dan Imsak Wilayah Majalengka Provinsi Jawa Barat Sabtu 25 Februari 2024

Ini yang perlu digaribawahi bersama. Jadikan pesan Megawati itu sebagai kritik konstruktif, sekaligus evaluasi bersama agar mengikuti pengajian tidak melupakan tanggungjawab sebagai seorang isteri atau ibu.

"Kita harus akui bersama bahwa mengikuti pengajian itu ibadah dan perbuatan yang mengandung pahala bagi kaum muslim. Tapi kewajiban ibu-ibu jangan lupa untuk mengurus rumah tangga, mendidik anak, dan mengerjakan tugas dan kewajiban lainnya, semua itu tidak boleh ditinggalkan,"jelasnya.

Tak hanya itu, lanjut Karna, apa yang disampaikan Megawati itu harus dipandang sebagai sebuah kritik yang konstruktif.  Dan itu bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap praktik pengajian yang selama ini berlangsung.

Baca Juga: UPDATE KEBAKARAN MAJALENGKA :Penyebab Kebakaran SMPN 1 Talaga Majalengka Diduga Akibat Korsleting Arus Listrik

"Saya menyakini Bu Mega mengatakan itu karena menemukan ada kasus semacam itu, sehingga ia berniat mengingatkan kembali kaum ibu-ibu pengajian, tak ada kepentingan lain,"kata Karna.

Bupati Karna Sobahi pun melihat kondisi ibu-ibu yang mengikuti pengajian di setiap daerah di tanah air berbeda. Ada ibu ibu yang aktif hingga mengikuti pengajian setiap hari ada yang bisa beberapa kali dalam satu pekan. Persoalan inilah yang dihawatirkan dan dirasakan betul Megawati yang kebetulan sebagai kaum wanita dan memiliki keluarga.

"Jadi menurut pendapat saya dalam konteks seperti itu, Ibu Mega menyampaikan pidatonya. Sehingga penyikapanya perlu lebih proporsional dan kontekstual, bukan dijadikan polemik yang berkepanjangan, apalagi dipolitisasi jelang Pemilu 2024,"tegas Karna.

Baca Juga: PEMILU MAJALENGKA : KPU Majalengka Tanggapi Perihal Petugas Pantarlih Pemilu 2024 yang Tak Coklit Warga

Karna pun berpesan banyak permasalahan yang lebih urgen dan membutuhkan solusi bersama, ketimbang membuat polemik pernyataan Megawati Soekarnoputri yang isunya terus di goreng untuk kepentingan politik pada khususnya.

"Negara kita itu banyak masalah yang perlu penanganan kita semua, baik itu tingginya kasus stunting, maraknya kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan, seks bebas, penyalahgunaan obat terlarang atau narkoba remaja, kekerasan dalam rumah tangga dan masalah sosial lainnya. Jadi masalah ini yang seharusnya kita cari jalan keluarnya,"tutup Karna.

Sebelumnya, Hj Megawati sempat mempertanyakan sebagian ibu-ibu yang suka mengikuti pengajian, tapi kurang memperhatikan anak-anak mereka.Bahkan ia pun sempat meminta maaf kepada pihak yang mendengar pidatonya sebelum mempertanyakan hal tersebut. Akibat pernyataan ini dipelintir dan dibuat isu Megawati melarang ibu ibu untuk mengikuti pengajian.

Baca Juga: PEMILU MAJALENGKA : PKD Panwaslu Cigasong Temukan Warga Tak di Coklit Petugas Pantarlih KPU Majalengka

"Saya lihat ibu-ibu tuh ya, maaf ya, sekarang kan kayaknya budayanya, beribu maaf, jangan lagi nanti saya di bully, kenapa toh senang banget ngikut pengajian? Maaf beribu maaf," kata Megawati dalam acara kick off Pancasila Dalam Tindakan yang digelar di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (16/2) lalu.***

Dapatkan update berita lainnya di GOOGLE NEWS atau tinggal kllik di link www.kabarcirebon.com

Editor: Jejep Falahul Alam

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah