Nama Alat Musik Karya Roni Sachroni Budayawan Kuningan Ini Akronim Bahasa Sunda

- 1 Maret 2023, 09:00 WIB
Pelaku seni serta budayawan Kabupaten Kuningan, Roni Ucit Sachroni
Pelaku seni serta budayawan Kabupaten Kuningan, Roni Ucit Sachroni /Foto/Emsul/KC/

KABARCIREBON - Pelaku seni serta budayawan Kabupaten Kuningan, Roni Ucit Sachroni, selalu menamakan alat musik produksinya dan program di SDN 1 Awirarangan dengan akronim berbahasa Sunda.

Roni  yang juga Kepala SDN 1 Awirarangan Kabupaten Kuningan ini, menyebutkan beberapa program unggulan yang dilaksanakan di sekolahnya antara lain, Buwasih (biasakan unggal waktu beberesih) dan Tali Ari (tabungan lima ratus rupiah per hari).

Kemudian jika memungkinkan ada lahan bisa menambahkan program Peperenian (per kelas, per petak dalam kegiatan pertanian).

Baca Juga: Property Expo 2023 Terlengkap dan Terbesar se-Wilayan Cirebon: Pada 2023 Ini Akan Digelar Dua Kali

“Melalui kegiatan program unggulan tersebut, maka keluarga besar sekolah, khususnya bagi para siswa akan terbiasa untuk melakukan hal itu. Sehingga dalam hidup keseharian, para siswa takkan terlewatkan dalam melaksanakan kegiatan Buwasih, Tali Ari maupun Peperinian,” katanya, Selasa (28/2/2023).

Menurutnya, selain melaksanakan program unggulan dengan menggunakan akronim bahasa daerah, dalam pembuatan alat musik Sunda, juga namanay diambil dari kata atau singkatan berbahasa Sunda.

Misalnya, alat musik sunda nama Repikaso (Rebab piul karya sorangan), Sarkawi (Sawareh Kayu Kawat jeung Awi), Almutapa (Alat musik sereset tina awi paeh) dan beberapa produk musik lainnya selalu diberi nama yang bernuasa akronim kasundaan. 

Baca Juga: Di Tahun Politik, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nitip Ekraf ke Bupati Kuningan

“Bahan baku alat musik tersebut terbuat dari bahan bambu dan kayu, namun suaranya tidak kalah oleh jenis musik yang terbuat dari bahan non bambu,” katanya.  

Sementara aktivitas  lainnya, selain memiliki keterampilan dalam pembuatan alat-alat musik Sunda, juga sebagai pengarang lagu lirik Indonesia dan daerah.

Bebeberapa lagu ciptaannya dipersembahkan bagi   sejumlah lembaga pendidikan yang ada di Kuningan. Misalnya, himne/mars Kuningan MAS, himne/mars Unisa, STIKKU motekar, lagu Unisa Midang Tandang dan sebagainya.

Baca Juga: Stadion Masud Wisnusaputra Tidak Terurus, Kabid PSDA: Harusnya Pemeliharaannya Ditangani Disporapar

Karena itu selama puluhan tahun jadi guru tak pernah berhenti untuk berkarya serta mengembangkan bakat, keahlian maupun keterampilan sehingga menjadi seorang seniman dan budayawan yang serba bisa dan profesional. 

“Mudah-mudahan apa yang saya perbuat dalam berkesenian dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khsususnya bagi para anak didik sebagai generus penerus di masa mendatang,” ucapnya. (Emsul/KC).***

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah