Abai Alat Proteksi Kebakaran, Pabrik di Wilayah Kabupaten Cirebon Belum Memenuhi Standardisasi

- 1 Maret 2023, 20:05 WIB
PETUGAS Pemadam kebakaran Kabupaten Cirebon saat melakukan pendinginan pabrik busa di Desa Kebonturi Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon yang terbakar.*
PETUGAS Pemadam kebakaran Kabupaten Cirebon saat melakukan pendinginan pabrik busa di Desa Kebonturi Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon yang terbakar.* /Kabar Cirebon/ Dok Dinas Damkar Kabupaten Cirebon/

KABARCIREBON- Dinas Pemdam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Cirebon menyebut, kasus kebakaran yang melanda pabrik busa di Desa Kebonturi Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon pada Senin (27/2/2023), diakibatkan kurangnya alat proteksi kebakaran yang memadai.

Menurutnya, alat proteksi kebakaran di sejumlah perusahaan atau pabrik harus sesuai standardisasi aturan yang berlalu. Bahkan di pabrik busa yang terbakar kemarin sangat minim adanya alat proteksi kebakaran. Sehingga ketika adanya api, tidak bisa langsung tertangani.

"Alat pemadam api ringat (APAR) dari yang kecil dan besar ada, bahkan lebih dari 10 titik, namun api terlalu besar. Di sana kebanyakan bahan yang mudah terbakar, busa kasur dan bahan baku cairan kimia. Pabrik busa itu tidak mempunyai Hydran," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Cirebon, Mohamad Ferry Afrudin di Sumber, Rabu (1/3/2023).

Baca Juga: Tak Ada Lagi Lowongan CPNS, Pelantikan 80 PNS di Pemkab Cirebon Terakhir

Ferry menyebut, masih banyak sejumlah perusahaan maupun pabrik di wilayah Kabupaten Cirebon masih belum memenuhi standardisasi terhadap proteksi kebakaran. Salah satunya pabrik busa yang kemarin mengalami kebakaran.

Menurut Ferry, pihaknya selalu memberikan sosialisasi antisipasi kebakaran di pabrik-pabrik secara rutin. Bahkan, sampai tingkat pengawasan dan pemeriksaan rutin dilakukan oleh anggota sesuai jadwal.

 "Pengawasan dan pemeriksaan dilakukan secara berkala setahun sekali untuk menjamin kelayakan fuangsi alat. Itu untuk bangunan gedung dan kalangan dunia usaha," papar Ferry.

Ia menjelaskan, pabrik atau perusahaan yang ada di wilayahnya rata-rata baru memiliki APAR, namun yang memiliki alat proteksi kebakaran Hydran di wilayah tengah Kabupaten Cirebon hanya sebagian. Tetapi wilayah industri di Cirebon bagian timur rata-rata sudah memiliki Hydran.

Baca Juga: Pemilu Majalengka : Panwaslu Banjaran Temukan Penyandang Disabilitas Tak Dicoklit oleh Pantarlih Pemilu 2024

Halaman:

Editor: Iwan Junaedi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x