Virus tersebut umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau. Penularan LSD melalui kontak dengan lesi kulit dan melalui nyamuk yang menghisap darah atau lalat.
"Penularan juga dapat terjadi secara intrauterine. Di Kabupaten Cirebon penularan awalnya dari Jateng," paparnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, ratusan ekor sapi yang terpapar LSD ini menyebar di 19 wilayah Kabupaten Cirebon.
Belasan kecamatan tersebut yakni, Greged (1 ekor), Beber (15 ekor), Susukan Lebak (14 ekor), Dukupuntang (9 ekor), Gebang (33 ekor), Mundu (4 ekor), Pasaleman (2 ekor), Karangwareng (4 ekor), Pangenan (3 ekor), Pabuaran (5 ekor), Astanajapura (3 ekor), Babakan (7 ekor), Tengahtani (3 ekor), Plered (2 ekor), Gempol (1 ekor), Ciledug (2 ekor), Gunung Jati (2 ekor), dan Pabedilan (1 ekor).
Baca Juga: Kritik Ridwan Kamil, Seorang Guru di Cirebon Dipecat Sekolahnya
Sebelumnya, Distan mencatat kasus LSD per tanggal 7 Maret sebanyak 83 ekor. Penyakit yang lebih banyak menjangkiti sapi ini mulai merebak di Kabupaten Cirebon di awal tahun 2023 ini.***