"Kami akan terus berupaya memenuhi 20 persen anggaran pendidikan untuk peningkatan sarana dan prasarana gedung sekolah. Dari DAK Rp35 miliar dan APBD Majalengka Rp31 milar. Untuk anggaran APBD Majalengka ini merupakan refocusing dari tiap perangkat daerah," kata Bupati Karna Sobahi.
Ia menandaskan sudah menjadi komitmennya sebagai kepala daerah memajukan dunia pendidikan di Majalengka. Karena, APBD itu untuk kepentingan rakyat, dan tidak merasa rugi ketika uang itu dipergunakan untuk kebutuhan dunia pendidikan.
Tak hanya itu, Pemkab Majalengka juga telah melakukan berbagai upaya untuk menjawab kekurangan tenaga guru di berbagai level di antaranya mengangkat hampir 2.300 guru Pegawai Pemerintah dan Perjanjian Kerja (P3K).
Dijelaskan, gaji guru P3K bersumber dari anggaran yang dibebankan pada APBD Kabupaten Majalengka dan untuk P3K terakhir yang akan diangkat pada tahun ini memerlukan dana hampir Rp211 miliar.
Ia berharap dengan adanya peran dari pemerintah daerah, kualitas pendidikan di Kabupaten Majalengka terus meningkat sehingga sumber daya manusia (SDM) bisa menjadi unggul.
"Adapun persoalan yang sedang dihadapi saat ini adalah masih terus berkurangnya tenaga guru di berbagai level, hal ini ditandai dengan terus bertambanya ASN yang pensiun setiap bulannya dengan ASN guru yang terbanyak dibanding ASN lainnya," katanya.
Baca Juga: Doorr, Seorang Pria Diduga Jaringan Teroris Melakukan Penembakan Ke-Kantor MUI Pusat