Oknum Polisi di Cirebon yang Tipu Tukang Bubur Ayam Dimutasi ke Pama Polda Jabar

- 19 Juni 2023, 15:46 WIB
Tukang bubur ayam yang menjadi korban penipuan oknum polisi, Wahidin, dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Cirebon Kota.
Tukang bubur ayam yang menjadi korban penipuan oknum polisi, Wahidin, dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Cirebon Kota. /Iskandar Kabar Cirebon /

KABARCIREBON - Oknum polisi berinisial AKP SW yang ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan penipuan rekrutmen Polri dimutasi ke Pama Polda Jabar. 

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, AKP SW dimutasikan dalam rangka pemeriksaan Bidpropam Polda Jabar terkait keterlibatannya dalam kasus tersebut.

Bahkan, menurut dia, AKP SW yang sebelumnya menjabat Wakasat Binmas Polresta Cirebon itu telah menjalani penempatan khusus (patsus) oleh Bidpropam Polda Jabar.

Baca Juga: Diabaikan Indonesia, Aryanto Misel ke Italia Kembangkan Nikuba Untuk Ferrari dan Ducati

"Sejak kemarin, SW dimutasikan dari Wakasat Binmas menjadi Pama Polda Jabar dalam rangka pemeriksaan. Proses pemeriksaan terhadap SW hingga kini tetap berjalan sambil menunggu pemberkasan administrasinya untuk dilaksanakan sidang kode etik," kata Ibrahim saat konferensi pers kasus penipuan rekrutmen anggota Polri di Mapolres Cirebon Kota.

Pasalnya, hingga kini SW masih tercatat sebagai anggota polisi aktif, sehingga bakal menjalani sidang kode etik, selain sidang pidana di pengadilan atas keterlibatannya dalam kasus tersebut. Dalam kasus dugaan penipuan rekrutmen Polri itu, SW dikenakan Pasal 372 dan Pasal 378 KUHP juncto Pasal 56 dan Pasal 55 dan diancam hukuman maksimal empat tahun penjara.

"Kami juga mengamankan barang bukti beberapa kwitansi bukti penyerahan uang tunai dari korban kepada tersangka inisial NY yang saat ini sudah diamankan," kata Ibrahim Tompo.

Baca Juga: Oknum Polisi yang Janjikan Anak Tukang Bubur Ayam di Cirebon Lolos Bintara Ditetapkan Tersangka

Ia menyampaikan, tidak menutup kemungkinan adanya keterlibatan tersangka lain dalam kasus itu, namun dari hasil konstruksi pidana yang sudah tergambar hanya SW dan N yang terlibat secara aktif dalam kasus tersebut. Pihaknya juga merasa prihatin adanya kasus dugaan penipuan rekrutmen Polri, karena sistem yang diterapkan sangat ketat, sehingga tidak dapat dipengaruhi secara subyektif oleh siapa pun.

"Kami mengimbau masyarakat tidak tergoda iming-iming dari siapa pun yang menjanjikan dapat meloloskan menjadi anggota Polri, karena itu upaya penipuan," ujar Ibrahim Tompo.

Wahidin, korban penipuan mengucapkan terimakasih kepada Polda Jawa Barat dan Polres Cirebon Kota yang sudah merespon kasus ini dengan sangat cepat. Wahidin mengaku merasa lega karena pihak kepolisian sudah membantunya dalam upaya mencari keadilan. Wahidin berharap hak- haknya sebagai korban penipuan bisa kembali.

Baca Juga: Politisi Gerindra Kota Cirebon Dipolisikan atas Dugaan Penggelapan Mobil

"Terimakasih kepada Pak Kapolda dan Pak Kapolres karena sudah membantu saya dalam mencari keadilan. Sejak 2001, proses mengendap. Setelah lapor ke Polres Cirebon Kota kasus ini cepat ditangani," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang warga Desa Kejuden, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, diduga terkena tipu anggota polisi. Warga tersebut, Wahidin, yang berprofesi sebagai tukang bubur ayam ini terkena tipu saat akan memasukkan anaknya menjadi anggota Polri. Ia telah menyetor Rp 310 juta kepada seorang anggota polisi.

Kronologi bermula pada tahun 2021, di mana Wahidin berniat mendaftarkan anaknya menjadi Bintara Polri melalui oknum perwira polisi berinisial SW yang sekaligus tetangganya di Desa Kejuden.

Baca Juga: Teguh Rusiana Merdeka Pimpin Tekwondo Kabupaten Cirebon

"Awalnya, dia (oknum polisi) bilang ga pakai uang. Tapi kemudian dia bilang ada angka Rp 400 juta untuk masuk, dinego bisa Rp 350 juta," ujar Wahidin.

Diketahui, oknum polisi yang bertugas di wilayah hukum Polres Cirebon Kota ini bekerjasama dengan oknum polisi berinisial N dari bagian SDM Mabes Polri.(Fanny)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah