Karena Lebih Hemat, Pengelola Penggilingan Beras di Indramayu Ramai-ramai Beralih ke Alsintan Berbasis Listrik

- 4 Juli 2023, 22:08 WIB
PLN UP3 Indramayu siap dukung ketahanan pangan nasional melalui program alsintan berbasis listrik
PLN UP3 Indramayu siap dukung ketahanan pangan nasional melalui program alsintan berbasis listrik /Foto/Ist/KC/

KABARCIREBON - Pemanfaatan program electrifying agriculture yang merubah pemakaian alat-alat dan mesin pertanian (alsintan) berbahan bakar fosil (solar) beralih ke alsintan berbasis listrik, diharapkan dapat membawa sektor pertanian lebih maju, modern dan ekonomis.
       
Seperti halnya yang dilakukan Sudirman, pengelola usaha penggilingan beras PB Nilai Tambah di Blok Truali Desa Kedokan Agung Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu yang sudah beroperasi dari 1997 hingga sekarang.

"Kami beralih dari penggunaan solar ke listrik pada Juli 2022, dengan daya awal pasang baru 33 kilo-Volt Ampere (kVA). Kemudian karena ada peningkatan kebutuhan penambahan mesin jadi tambah daya 147 kVA, kami bisa saving Rp 18 juta per bulan,” katanya.

Baca Juga: Masih Minimnya Honor Petugas Pusat Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Cirebon, Kadinsos Bilang Masih Berusaha

Menurutnya, kelebihan penggunaan listrik sebagai bahan bakar penggerak mesin giling padi dapat dilihat dari sisi saving biaya pemeliharaan mesin yang hanya seputar penggantian vanbelt.

Sedangkan untuk bahan bakar solar perawatan mesin berat, terutama biaya untuk bongkar mesin, ganti sparepart dan servis harian.

“Alhamdulillah terima kasih PLN, manfaat yang saya rasakan setelah beralih dari mesin diesel berbahan bakar solar ke listrik, mampu menghemat biaya produksi usaha saya hingga puluhan juta,” katanya.

Baca Juga: Dishub Kabupaten Cirebon Bakal Uji Cobakan Penarikan Retribusi Parkir di Lokasi Shelter PKL Sumber         

Ia mengaku sebelum beralih ke listrik PLN, dalam satu hari mesin giling menghasilkan 10 ton beras selama 8 jam produksi dan menghabiskan 50 liter solar dengan biaya lebih dari Rp 900.000 atau lebih dari Rp 27 juta per bulan.

"Setelah menggunakan listrik dengan daya 147 kVA, kini biaya operasional yang dibutuhkan turun hingga 66 persen, yaitu hanya sekitar Rp 300.000 per hari atau Rp 9 juta per bulan," tuturnya.
       
Manajer PLN UP3 Indramayu, Hafazah menyampaikan kesiapan pihaknya mendukung ketahanan pangan nasional melalui program electrifying agriculture dengan memberikan pasokan listrik yang andal.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Pedagang Bakso yang Maknyos di Kota Semarang, Silakan Mampir ke Bakso Lovers dan Bakso Doa Ibu

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x