Bukan Hanya Jalan Usaha Tani, Hasil Pembangunan TMMD ke 117 di Sukaraja pun Hidupkan Jalur Pedagang

- 11 Agustus 2023, 00:46 WIB
Di lokasi TMMD ke 117 Desa Sukaraja, seorang lelaki lanjut usia tetap tegak tak bungkuk meski memonggok karung berisi hasil bumi dari ladangnya, saking senang gembira pada hasil pembangunan, Kamis 10 Agustus 2023.*
Di lokasi TMMD ke 117 Desa Sukaraja, seorang lelaki lanjut usia tetap tegak tak bungkuk meski memonggok karung berisi hasil bumi dari ladangnya, saking senang gembira pada hasil pembangunan, Kamis 10 Agustus 2023.* /Erix Exvrayanto

KABAR CIREBON — Pagi itu, Kamis 10 Agustus 2023, warga Desa Sukaraja, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, tak terperi rona bahagia terpancar dari raut muka mereka yang memadati lapangan sepakbola setempat.

Berduyun-duyun dari tiap dusun pedukuhan Sukaraja, baik tua, muda, anak-anak, laki-laki maupun perempuan, semua bersukacita. Bahkan ada ibu menggendong bayi pun datang dengan satu tangan menenteng payung meneduhi si buah hati dari sengatan cuaca kemarau di sana.

Ada pula yang berjejer duduk di kursi tenda blandongan, para pejabat Forkopimda Kuningan, Dandim wilayah Korem 063 Sunan Gunung Jati Cirebon, pejabat Kodam III Siliwangi, jajaran Korem, dan pejabat daerah lingkup Pemkab Kuningan lainnya. Serta, tamu undangan tokoh-tokoh masyarakat Kabupaten Kuningan. Pun, tokoh warga Sukaraja tak luput keikutsertaannya memeriahkan suasana dengan membawakan kesenian adat tradisi, hingga pelaku ekonomi kreatif membuat stan pemasaran hasil bumi dan beragam aneka makanan olahannya.

Baca Juga: TNI Wujudkan Harapan Terpendam Sukaraja untuk Kuningan Maju

 

 Baca Juga: Warga Sukaraja Pasca TMMD ke 117 Harus Lebih Sadar Hukum, TNI Kodim 0615 Kuningan dan Pemkab Bangun Hal Ini

Terngiang irama tabuhan rebana dengan lantunan sholawat diselaraskan nada tembang khas daerah, Rudat menyemangati jawara-jawara Desa Sukaraja memperagakan jurus-jurus kanuragan seni beladiri pencak silat menyambut kedatangan Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH., MH., Sekda Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., Dandim 0615 Kuningan Letkol Inf Bambang Kurniawan, SE., MA., Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian, SH., S.I.K., beriringan bersama kedatangan Kasgartap II Bandung, Marsma TNI Yudi Bustami, S.Sos., Danrem 063 Sunan Gunung Jati Cirebon Kolonel Inf Andi Asmara Dewa, SH., M.Han.

Semua pasukan sigap mengikuti upacara penutupan giat TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD ke 117 yang dilaksanakan tepat sebulan sejak 12 Juli 2023 oleh anggota Kodim 0615 Kuningan di Desa Sukaraja, Kecamatan Ciawigebang.

Baca Juga: Info Kuningan : Rekapitulasi Hasil Pilkades Serentak 2023 Lengkap dengan Link Sipitung DPMD

Sejurus tema TMMD ke 117 yakni "Sinergi Lintas Sektoral Mewujudkan Kemanunggalan TNI-Rakyat Semakin Kuat", dalam amanat upacara dari Pangdam III Siliwangi Mayjen Kunto Arif Wibowo, S.IP, yang disampaikan Kasgartap II Bandung, bahwa TMMD adalah program lintas sektoral dan guna membantu percepatan pembangunan di daerah terpencil, pelosok hingga wilayah terpinggirkan yang minim infrastruktur serta sukar dijangkau.

Pun, TMMD menjadi bukti nyata TNI hadir di tengah-tengah masyarakat dalam membantu penyelesaian masalah yang dihadapi pemerintah daerah hingga masyarakatnya. Terkait pembangunan fisik juga non-fisik dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Bupati Kuningan Acep Purnama dan Bupati Indramayu Nina Agustina Masuk 5 Besar Daftar Bupati Terkaya Jawa Barat

Serta bukti TNI senantiasa mengabdi kepada masyarakat, bergotongroyong memantapkan kemanunggalan dengan rakyat, dalam rangka mendedikasikan pengabdian terbaik meneguhkan empat pilar kebangsaan, merawat kebhinekaan, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) demi kepentingan Rakyat.

Bupati Kuningan H. Acep Purnama menandatangani berita acara serah terima hasil TMMD ke-117 Kodim 0615 Kuningan di Desa Sukaraja, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis 10 Agustus 2023.*
Bupati Kuningan H. Acep Purnama menandatangani berita acara serah terima hasil TMMD ke-117 Kodim 0615 Kuningan di Desa Sukaraja, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Kamis 10 Agustus 2023.* Erix Exvrayanto

Sementara Bupati Kuningan Acep Purnama berharap, hasil pembangunan program TMMD ke 117 Kodim 0615 Kuningan ini, bisa dijaga dan dipelihara baik oleh warga Desa Sukaraja, supaya manfaatnya dapat dirasakan pula oleh masyarakat luas. Serta, menjadi solusi sekaligus motivasi untuk pembangunan selanjutnya yang bisa dilakukan oleh pemerintahan desa setempat.

Petani dan Pedagang

Di lokasi TMMD ke 117 Desa Sukaraja, seorang lelaki lanjut usia tetap tegak tak bungkuk meski memonggok karung berisi hasil bumi dari ladangnya. Bulir-bulir keringat membasuh paras ceria si kakek bernama Eman yang mengaku warga setempat berusia tujuh puluhan tahun.

Baca Juga: 3 Nama Bakal Diusulkan DPRD Untuk Pj Bupati Kuningan Pengganti Acep Purnama, Siapa Gerangan?

Eman mengaku sungguh tak berharap sepeser pun ganti rugi meski sebagian tanahnya terkena pembangunan jalan dalam program TMMD ini.

Ikhlas ridho keur Indonesia merdeka,” ucapnya dalam Basa Sunda. (ikhlas ridho untuk mengisi seraya menyambut peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2023—dalam Bahasa, Red)

 Baca Juga: Defisit Rp259 M di Akhir Jabatan, Ditanya Visi Kuningan MAJU 2023 Tercapai? Bupati Acep Purnama : Insya Allah

Dituturkannya selaku petani Desa Sukaraja, bersama warga lainnya pun bahwa sudah sedari dahulu menginginkan adanya pembukaan akses yang membuka Jalan Usaha Tani (JUT) pertanian di sana.

“Tos aya mangpuluh taun wargi utamina anu tani palay diwangun ieu jalan, nanging nembe ayeuna laksana. Ari direncanakeun mah aya meureun lima genep taunan kapengker, waktos pa kuwu nu kapungkur, mung pupus. Tapi ayeuna kuwu anyar putrana nu janten,” ungkap Eman.

Baca Juga: Begini Soal Evaluasi Target Pajak Daerah Kuningan 2023, Bappenda Kuningan Terus Berupaya Tingkatkan Pendapatan

“Sudah berpuluh tahun warga terutama kaum petani menginginkan adanya pembangunan Jalan Usaha Tani di areal pesawahan dan ladang di sana, hanya saja baru sekarang terlaksana. Kalau perencanaan sekira lima enam tahun ke belakang sudah ada, sewaktu kepala desa terdahulu, namun meninggal. Tapi kades sekarang adalah anak dari kades sebelumnya itu.”—dalam Bahasa, Red.

Lalu, tiba-tiba saja ada pedagang makanan keliling bersepada motor bertanya, “apakah jalan ini sudah bisa dilewati menuju Desa Padarama?”

Baca Juga: Pada Deklarasi Damai Pilkades Serentak 2023, Sekda Kuningan Sampaikan Pesan Penting Buat Cakades

“Tiasa...tiasa. Mangga sae pisan, tiasa teras ka Padarama, ka Nagrak, Kalimati, dugi Karangmangu ge tiasa,” jawab Eman.

“Bisa...bisa. Silakan sangat bagus, selanjutnya bisa menuju Desa Padarama, Desa Nagrak, Desa Kalimati, sampai Desa Karangmangu juga bisa.”—dalam Bahasa, Red.

Bukan hanya Jalan Usaha Tani, hasil pembangunan TMMD ke 117 Kodim 0615 Kuningan di Desa Sukaraja pun hidupkan jalur pemasaran para pedagang.*
Bukan hanya Jalan Usaha Tani, hasil pembangunan TMMD ke 117 Kodim 0615 Kuningan di Desa Sukaraja pun hidupkan jalur pemasaran para pedagang.* Erix Exvrayanto

Eman menunjuk ke arah pedagang itu yang sudah melaju, bahwa bukan hanya menjadi Jalan Usaha Tani saja manfaat pembangunan TMMD, akan tetapi para pedagang pun bisa menikmati akses untuk membuka jalur pemasaran menuju desa tetangga Sukaraja.

Itu Langlayangan

Menyusuri sepanjang jalan yang membuka akses antara Desa Sukaraja dengan Desa Padarama, hasil pembangunan TMMD ke 117 Kodim 0615 Kuningan, di sebuah jembatan sungai Cigintung, dekat batas kedua desa tersebut, dijumpai dua orang bocah sedang asik main layang-layang besar menyerupai Geulayang Tunang di Aceh ataupun Kelayangan Dandang di Kalimantan.

Tapi dua anak yang mengaku kelas 3 SD bernama Evan Dimas dan Farhan menyebutnya lain. “Itu langlayangan di sini mah namanya Langlayangan Peteng.

Baca Juga: Mau Jamu Bali United Pelatih Persib Bandung gak Nongol-nongol Ditambah Pemain TNI Polri Absen

Evan Dimas ketika ditanya apakah kenal dan mengidolakan pesepakbola Timnas Indonesia yang sama nama dengannya. Ia menjawab malah tidak tahu. “Aku suka main bola dan nyerang mencetak gol. Aku sukanya Cristiano Ronaldo.”

Namun ditanya bagaimana perasaan mereka dengan adanya pembangunan jalan ini, “jelas senang lah, kita punya banyak teman sekolah orang Sukaraja, jadi bisa gampang sekarang mah kalau main ke sana,” ungkap Evan Dimas dan Farhan yang merupakan warga Desa Padarama.

2  Bocah asik main layang-layang besar menyerupai Geulayang Tunang di Aceh ataupun Kelayangan Dandang di Kalimantan, tapi Evan Dimas dan Farhan anak Desa Padarama, Kabupaten Kuningan ini menyebutnya
2 Bocah asik main layang-layang besar menyerupai Geulayang Tunang di Aceh ataupun Kelayangan Dandang di Kalimantan, tapi Evan Dimas dan Farhan anak Desa Padarama, Kabupaten Kuningan ini menyebutnya Erix Exvrayanto

Padarama Ketiban Tuah

Bukan omong kosong belaka jika hasil pembangunan jalan rabat beton dan pembangunan fisik lainnya seperti jembatan, gorong-gorong, pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU), rehabilitasi bangunan sekolah, posyandu, poskamling, rutilahu, dan membangun Tugu TMMD ke 117 Kodim 0615 Kuningan.

Disertai pula pembangunan non fisik untuk mеnіngkаtkаn kеѕаdаrаn bеrnеgаrа, hukum, kеwаѕраdааn nаѕіоnаl ѕеrtа wаwаѕаn kеbаngѕааn, hal ini sangat terasa sekali manfaatnya tak sekadar oleh warga Desa Sukaraja.

Baca Juga: Cek Fakta Sejarah Benua Atlantis Tenggelam di Lautan Konon Diduga Bukit Perbatasan Kuningan dan Cirebon

Terutama pembangunan jalan, diungkapkan langsung oleh Hasan, seorang duda berumur 40 tahun, warga Desa Padarama yang ditemui tengah mencari ikan di sungai Cigintung dalam kondisi mengering akibat kemarau panjang.

“Alhamdulillah, dengan terbangunnya jalan ini meringankan beban kami. Walau saya hanya buruh tani serabutan dan kadang jadi petukangan ikut proyek bangunan di luar kota, setidaknya bisa merasakan nanti kami tak perlu berat capek dan lelah kala mengangkut hasil panen meski sekarang lagi lama menunggu hujan,” ujarnya.

Hasan menyebut sebelumnya saat mengangkut hasil panen harus menyusuri jalan tanah tak rata dan bebatuan. “Sekarang mah sudah gak seperti hutan lagi suasananya.” Diutarakannya pula, jika pertanian di sana tadah hujan karena sulitnya pengairan. “Cuma buat yang bisa mengairi sawah dan ladang baru bagi mereka yang punya modal membeli mesin dan selangnya saja,” ungkapnya sambil menunjukan pipa saluran air ukuran sekira 10 inchi untuk menyedot air dari sumber mata air untuk irigasi tanaman di sana.

Baca Juga: Atas Sejarah Perbudakan di Masa Kolonial, Raja Belanda Willem Alexander Mohon Maaf ke Indonesia

Jenis tanaman yang tumbuh, selain padi, ketika kemarau tanah ditanami tumbuhan polyculture atau tumpang sari campuran. Seperti ditanami pohon kayu, buah-buahan jenis mangga, rambutan, pisang, serta palawija cabe, lengkuas hingga bawang merah.

Satu hal dilirihkan Hasan, warga Desa Padarama ini mengaku sulit mendapatkan pekerjaan tetap hingga harus berpisah dengan anak dan istrinya. “Saya jadi buruh serabutan kalau ada yang nyuruh ngurus sawah atau kebun paling dapat upah Rp30 ribu. Nah sekarang kemarau, dan gak ada pula kerjaan untuk jadi kuli bangunan pun, pingin makan terpaksa mencari ikan, tapi sungai lagi kering jadi tak perlu pakai pancing, dicari-cari saja suka ada yang tergeletak. Daripada pada mati begitu saja mending dimasak kan beunteur enak,” katanya meski tampak sedih namun masih bisa berseloroh.

Hasan, seorang duda berumur 40 tahun, warga Desa Padarama, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, ditemui sedang mencari ikan di sungai Cigintung, Desa Sukaraja, dalam kondisi mengering akibat kemarau panjang, Kamis 10 Agustus 2023.*
Hasan, seorang duda berumur 40 tahun, warga Desa Padarama, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, ditemui sedang mencari ikan di sungai Cigintung, Desa Sukaraja, dalam kondisi mengering akibat kemarau panjang, Kamis 10 Agustus 2023.* Erix Exvrayanto

Beunteur merupakan jenis ikan kecil yang hanya bisa ditemukan di sungai. Biasa menjadi menu masakan khaz pangan lokal Kabupaten Kuningan yang dihidangkan dengan ‘nasi kasreng’.

Ihwal ikan beunteur, senada dikemukakan Pjs Kades Sukaraja Encu Suharso, kalau harganya bisa sangat mahal karena saking enak rasanya. Dan, bukan hanya itu di sungai desanya terdapat pula udang yang biasa dicari warga.

Baca Juga: Di Lokasi TMMD ke 117 Kodim 0615 Kuningan Ada Kakek Rela Tanahnya Tergusur, Tapi Mengeluh Hal ini

“Kemarin pun Pak Dandim dikasih hidangan ikan beunteur sangat suka beliau. Kami nyuruh warga untuk mencari ikan biasanya malam-malam supaya lebih gampang dan banyak yang keluar dari sarangnya. Kemarin saja kami nyuruh dua orang warga, biar sedapatnya seember kecil, saya kasih upah dua ratus ribuan,” katanya.

Ditanya apakah di Desa Sukaraja ada warga yang berpenghasilan rendah, atau kurang dari sepuluh ribu Rupiah per hari yang termasuk kategori miskin. Encu menjawab tidak ada didesanya. “Mayoritas penduduk berprofesi menjadi petani, sebagian ke luar kota menjadi pedagang bubur, kopi, dan mi, yang jadi ASN atau TNI/Polri paling sedikit saja.”

Baca Juga: Sebelum Belanda Ternyata Portugis Dulu Kepincut Angkut Rempah, Sejarah Bangsa Eropa Jajah Nusantara Part 3

Adapun hasil bumi yang paling menguntungkan warga Sukaraja disebutkan Encu adalah komoditi buah mangga yang kualitasnya seperti mangga Indramayu, harga jual tertinggi mencapai Rp20 ribu per kilogram, namun ketika panen besar harga rendah bisa dikisaran Rp4 ribu/Kg.

Ia pun katanya akan mengamanatkan kepada kepala desa difinitif seterusnya hasil dari Pilkades Serentak 2023 kemarin, agar memperbaiki siitem irigasi dan meningkatkan sistem pertanian dengan pemanfaatan pupuk organik yang diproduksi secara mandiri berdasar hasil pelatihan yang pernah dilaksanakan di Desa Sukaraja, ditambah pupuk rekomendasi Kodim 0615 Kuningan.***

Editor: Erix Exvrayanto

Sumber: Liputan eksklusif


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x