DPRD Kabupaten Cirebon Merasa Kesal: Diajak Rapat Menaikkan PAD, Sekda Hilmy Malah Selalu Mangkir

- 12 Agustus 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi DPRD Kabupaten Cirebon Merasa Kesal, Diajak Rapat Menaikkan PAD, Sekda Hilmy Malah Selalu Mangkir
Ilustrasi DPRD Kabupaten Cirebon Merasa Kesal, Diajak Rapat Menaikkan PAD, Sekda Hilmy Malah Selalu Mangkir /Pixabay/mohamed_hassan

KABARCIREBON - Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon merasa kesal. Ia kesal lantaran sudah tiga kali mengundang Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, Hilmy Riva'i dalam rapat kerja terkait kordinasi kebijakan tentang potensi pendapatan asli daerah (PAD), selalu mangkir.

Ketua Komisi II DPRD serempat, R Hasan Basori menjelaskan, undangan untuk Sekda Hilmy dalam rapat kerja sudah tiga kali ini tak pernah didengar, karena selalu ada alasan untuk tidak datang.

Terakhir, yang bersangkutan alasannya ada kegiatan lain di Hotel Aston. "Ini sudah ketiga kalinya Sekda tidak hadir," ungkap Hasan, Jumat (11/8/2023).

Baca Juga: Ratusan Pasen Puskesmas Jatitujuh, Kabupaten Majalengka Terlantar Gegara Petugas Puskesmas Mogok Kerja

Menurutnya, rapat kerja terakhir yang digelar pihaknya tersebut berkaitan dengan rencana peningkatan PAD Kabupaten Cirebon yang saat ini masih di angka Rp750 miliar.

Artinya, pembiayaan APBD pemerintah daerah belum mandiri. Maka pihaknya kembali berencana mengundang Sekda di rapat selanjutnya.

"Ini kan berkaitan dengan kebijakan dan regulasi. Jadi, kehadiran Sekda diperlukan," ujarnya.

Baca Juga: Fokus Pada Pemasaran Toyota Innova Zenix Hybrid, Inden Konsumen di Cirebon Dijamin Tak Perlu Lama

Ia mengungkapkan, rapat tadi pun melibatkan banyak pihak. Seperti bagian ekonomi, DPMD, Bappelitbangda, BKC (bank Kabupaten Cirebon), BCJ (bank Cirebon Jabar), dan bagian hukum. Salah satu poinnya adalah menaikkan deviden dari perbankkan, dari lima item yakni, Dana Desa, ADD, TPP, siltap dan hibah bansos.

"Poin bahasan itu ditindaklanjuti bagaimana menaikkan PAD dari BUMD perbankan seperti BKC dan BCJ. Memang kalau dilihat dari komposisi, BKC itu sahamnya 100 persen milik pemda, sedangkan BCJ sharing saham dan sharing profit dengan pemprov," ungkapnya.

Untuk BKC sendiri, kata dia, deviden yang dihasilkan per Juli 2023 ini sudah Rp 8 miliar. Deviden ini juga bisa dioptimalkan dengan menyasar segmen di jasa keuangan dengan mensharing atau membantu sumber dana simpanan atau dana kredit yang bisa mereka kelola. Tentunya, yang tidak bertentangan dengan regulasi.

Baca Juga: Suhaili Muchyar Resmi Gantikan Affiati Jadi Anggota DPRD Kota Cirebon

"Sejauh ini PAD yang dihasilkan pemerintah daerah itu paling besar didominasi dari pajak, yakni 82 persen. Sisanya dari retribusi, devinden BUMD dan lainnya. Artinya, yang lainnya PAD itu belum optimal," tegas Hasan.

Posisinya, lanjut dia, memang sudah relatif memenuhi. Tetapi untuk di segmen bisnis masih punya peluang menaikkan PAD.(Ismail/KC).***

Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah