KABAR CIREBON — Dosen STIE Ganesha Jakarta, mengadakan penelitian di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengkaji potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur.
Untuk melengkapi data penelitian, digelar Forum Group Discussion (FGD) dengan tema "Model Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal di Desa Cisantana", Selasa 15 Agustus 2023, bertempat di balai desa setempat.
Baca Juga: Ternyata Pemprov Jawa Barat Banyak Bikin Taman, di Kuningan Kurangi Stres
"Penelitian saya mengangkat topik 'Model Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal; Studi Kasus di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan', guna menggali data, saya adakan FGD dengan menghadirkan kepala dinas/badan terkait, serta khalayak masyarakat setempat yang juga bisa mengisi kuisioner. Serta, kami ingin berusaha menyalurkan dana anggaran dari pusat agar bisa sampai bagi masyarakat Kuningan, yang mana dalam bentuk penelitian," tukas Dosen Peneliti Aep Saefullah warga Cibingbin putra daerah Kota Kuda asli.
Baca Juga: Road to West Java Festival 2023 Ngaruntuy Seni di CFD Taman Kota Kuningan, Wagub Uu Terpukau
Dosen Peneliti dari STIE Ganesha Jakarta lainnya, Ahmad Fadli, menambahkan, pihaknya akan meninjau segala potensi pariwisata dan ekonomi kreatif dan kearifan lokal di Desa Cisantana dari aspek akademis dan penelitian.
Giat ini, STIE Ganesha Jakarta berkolaborasi dengan Universitas Al Ihya (Unisa) Kuningan, ditandai dengan ditandatangani IA sebagai implementasi lanjutan dari MoU dan MoA oleh Ketua LPPM Unisa Kuningan Yogi Iskandar.
Diskusi berjalan serius, Kepala Desa Cisantana Ano Suratno membuka acara menyampaikan tentang peran dan tanggungjawab desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dari Bappeda hadir Kabid Ekonomi Jajang Setiadi, menyayangkan, belum adanya pemberitahuan dari pihak peneliti kepada badannya yang menaungi juga bidang penelitian, dikarenakan seluruh perguruan tinggi yang mengadakan kegiatan di Kabupaten Kuningan harus dengan sepengetahuan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah.
Baca Juga: Rakyat Siaga Pemilu 2024, Bawaslu Kuningan Sambut HUT ke 78 RI Gelar Banyak Perlombaan
"Pihak STIE Ganesha Jakarta siap melakukan kordinasi langsung, dan terimakasih atas peringatannya. Kami melakukan penelitian murni atas dasar keinginan mencari kebaruan ide ataupun gagasan untuk membangun pariwisata Kuningan, tidak ada kepentingan lain," timpal Aep.
DPMPTSP Kuningan hadir Kabid Pelayanan Perizinan B, H. Juhana, menjelaskan peran kedinasannya dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal, "khususnya dalam proses pembuatan izin usaha sekarang terhubung langsung ke pusat melalui sistem Online Single Submission (OSS)."
Baca Juga: Proyek JLTS Dihentikan DPRD Kuningan? Cash Flow Sedang Tidak Baik-baik Saja
Disporapar Kuningan hadir Kabid Destinasi Pariwisata, Ritto Riswanto, memaparkan rencana strategis pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal. "Pariwisata yang paling menjual sekarang di Indonesia adalah yang menyuguhkan menu sejarah, baik sejarah desa hingga kedaerahan yang nyambung dengan sejarah nasional. Untuk kelembagaan, pihak kami senantiasa membangun SDM kompeten yang mendukung kemajuan pariwisata daerah seperti Pokdarwis dan sebagainya."
"Kemudian pembentukan kawasan wisata seperti di Cisantana ini atau di Darma, hanya sejauh ini belum ada pengakuan secara legal, maka kami coba berkordinasi dengan dinas terkait lainnya untuk menuju seperti itu. Dan hari ini di era digital, pihak kami pun menjalin kerjasama dengan content creator hingga selebgram dalam mempromosikan pariwisata Kuningan. Sejurus strategi Pentahelix," tambahnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Wahyu Hidayah menerangkan strategi pemasaran dan promosi ekonomi kreatif dan pariwisata sesuai kearifan lokal. Lalu ia mengungkapkan pengalaman dan hasil pengamatan pribadinya, banyak wisatawan yang datang ke Kabupaten Kuningan harus membekaskan kesan manis dan positif, agar tidak bosan hingga rutin berkunjung dan berkunjung lagi.
"Saya pribadi berwisata sama istri misal ke Pangandaran atau ke Yogyakarta, selalu berkesan dan menceritakan lagi ke orang lain sehingga mereka tertarik datang. Nah, untuk Kuningan saya jarang memperhatikan medsos misalkan, banyak yang mengunggah postingan kesan positif dan nilai baik tentang pariwisata Kuningan. Saya melihat itu, memang ada yang khaz seperti tape ketan, maka kalau Cisantana pun harus menciptakan produk unggulan khaz," ujarnya.
Baca Juga: Pada Deklarasi Damai Pilkades Serentak 2023, Sekda Kuningan Sampaikan Pesan Penting Buat Cakades
Adapun Dinas/Badan lainnya yang hadir, Diskopdagperin mengemukakan pengembangan sumber daya manusia dalam sektor kreatif. Dinas Perikanan dan Peternakan mengutamakan tentang kolaborasi sektor perikanan dan peternakan dalam mengembangkan ekonomi kreatif di Cisantana.
Dinas Pemerintahan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa menggali kearifan lokal dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan. Selanjutnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menyampaikan tantangan dalam ketahanan pangan dan ekonomi kreatif. Serta hadir dari Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) memaparkan tentang potensi ekowisata di daerah Cisantana dan konservasi alam 'multiple effect' berkelanjutan.
Baca Juga: Info Kuningan : Rekapitulasi Hasil Pilkades Serentak 2023 Lengkap dengan Link Sipitung DPMD
Sementara itu, Tokoh Desa Cisantana sekaligus owner objek wisata Curug Landung, H. Abidin, menilai penelitian ini bagus karena menggali potensi ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. Lalu, dinilainya kehadiran narasumber yang didominasi kalangan teknokrat dipandang Abidin harus sesuai dengan fakta, data dan realita, "jangan seperti peramal atau indigo!***