KABARCIREBON - Sejumlah guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Cirebon menilai kegiatan workshop dalam kurikurum merdeka bermanfaat dan memberikan nilai positif untuk peningkatan kompetensi mereka.
Gelaran peningkatan mutu pendidikan yang dihadiri sekitar 150 anggota PGRI dari mulai tingkat TK hingga SMA, baik swasta maupun negeri se-Kota Cirebon ini digelar pada Senin-Rabu, 25-27 September 2023 di salah satu hotel di Jalan Wahidin Kota Cirebon.
Acara dibuka Wakil Wali Kota Cirebon, Hj Eti Herawati yang ditunjuk Mendagri sebagai Plt Walikota, dan ditutup Ketua PGRI Kota Cirebon, Irawan Wahyono.
Acara yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru tersebut, diisi berbagai narasumber.
Salah satunya dari Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) provinsi Jawa Barat dengan materi komunitas belajar, yang bertujuan sekolah membentuk komunitas belajar dalam rangka meningkatkan kompetensi guru.
"Terutamanya dalam hal pemahaman tentang kurikulum merdeka, karena kurikulum merdeka merupakan sesuatu hal yang baru. Beberapa sekolah sudah memulai menerapkan itu," kata Sekretaris PGRI Kota Cirebon, Eka Novianto, Rabu (27/9/2023).
Karena itu, lanjut Eka, PGRI membantu mendorong agar kurikulum merdeka ini bisa segera terselenggara, terutama di seluruh sekolah yang ada di Kota Cirebon.
"Kita turut serta membantu pemerintah dalam upaya memberikan pemahaman kepada guru. Esensinya seperti apa sih kurikulum merdeka itu?, lalu seperti apa guru dalam melaksanakan kurikulum merdeka di satuan pendidikan masing-masing?, itu intinya," lanjut Eka.
Selain itu, Eka jugaa menjelaskan, banyak hal lagi yang disampaikan seperti yang berkaitan dengan pemanfaatan digitalisasi kurikulum merdeka, bagai mana tentang P5 dan yang berkaitan dengan kurikulum merdeka lainnya karena itu bagian yang tidak terpisahkan dari kurikulum merdeka.
"Kurikulum merdeka tidak secara masif langsung serentak, seperti halnya di tingkat SMA dimulai dari kelas 10, sebelumnya sudah menggunakan kurikulum 2013 (K-13), masih melanjutkan hingga mereka selesai atau lulus."
"Sebagai gambaran di SMAN 6 Cirebon baru menerapkannya pada tahun ini, kelas 10 telah menggunakan kurikulum merdeka, sedangkan kelas 11 dan 12 masih menggunakan K-13," jelasnya.
Sementara, Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS) PGRI Kota Cirebon, Rokim mengatakan, antara K-13 dengan kurikulum merdeka pasti ada perbedaan.