SMP Negeri 1 Kuningan Raih Prestasi O2SN Tingkat Jabar

- 1 Oktober 2023, 09:19 WIB
Kepala SMP Negeri 1 Kuningan, H Adang Kusdiana, beserta salah seorang juara lomba pidato Pendidikan Agama Islam (PAI), Nabila, pada O2SN tingkat Provinsi Jabar, belum lama ini.
Kepala SMP Negeri 1 Kuningan, H Adang Kusdiana, beserta salah seorang juara lomba pidato Pendidikan Agama Islam (PAI), Nabila, pada O2SN tingkat Provinsi Jabar, belum lama ini. /Emsul/KC/

SMP Negeri 1 Kuningan beserta sekolah lainnya usai melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) secara mandiri. Selama dua hari kegiatan ANBK tersebut dapat berjalan dengan lancar yang diikuti sebanyak 45 siswa dan 5 siswa sebagai cadangan dari masing-masing sekolah (SMP) yang ada di Kabupaten Kuningan.

Baca Juga: Waduh, Rumah Ketua DPRD Kuningan Malah Disantroni Babi, Ini Kata Kapolsek Jalaksana

Peserta ANBK ini sebagai pengganti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tidak diikuti oleh seluruh siswa. Melainkan cukup perwakilan dari masing-masing sekolah sebanyak 45 siswa ditambah 5 siswa cadangan terdiri dari kelas VIII. Oleh sebab itu, orang tua maupun pihak lainnya tidak perlu khawatir atas terselenggaranya ANBK ini, karena tidak ada kaitan dengan kenaikan kelas maupun terhadap kelulusan siswa.

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMP, Abidin, menjelaskan, Prosedur Operasional Standar (POS) bahwa ANBK ini sebagai bahan evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah untuk pemetaan mutu system pendidikan pada tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah.

Yakni, dengan menggunakan instrument Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survai karakter dan survai lingkungan belajar. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM masing-masing, literasi membaca dan literasi matematika (numerasi).

Baca Juga: Dua Bulan Lagi Lengser, Bupati Kuningan akan Gelar Open Bidding Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama

“Apabila dari hasil ANBK ini terdapat nilai atau rapot merah, maka harus diintervensi oleh sekolah masing-masing. Dalam peningkatan mutu pendidikan di tiap sekolah tentu cara penanganannya akan berbeda satu sama lain.

Maka dari itu, untuk mendeteksi kekurangan atau memperbaiki nilai merah, sekolah akan lebih mudah mengetahuinya dengan cara melakukan diagnosa atas berbagai kekurangan bagi peningkatan mutu pendidikan di masing-masing sekolah tersebut,” paparnya. (Emsul/KC) ***

Dapatkan informasi terbaru dan terpopuler dari Kabar Cirebon di Google News

 

Halaman:

Editor: Iyan Irwandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah