Network
Demikian juga dengan Hendra asal Bandung yang juga mengantarkan anaknya ke Malaysia karena bekerja di sana. Dia beralasan waktu tempuh Bandung – Kertajati hanya satu jam sehingga memilih untuk diantar. “Antar jemput saja cepat pake tol,” ungkap Hendra yang anaknya sejak sekolah hingga sekerang bekerja di Majaysia.
Wulan asal Semarang yang baru mendarat di Bandara Kertajati setelah menengok anaknya di Johor, Malaysia juga memilih dijemput suaminya dibanding menggunakan taksi, padahal di Bandara Kertajati tersedia taksi. “Dijemput aja,sekarang sedang di perjalanan,” ungkapnya.
Baca Juga: Akhir Oktober Bansos PKH Tahap 4 2023 Cair? Cek Segera di Sini Berapa Besaran Bantuan yang Diterima
Hampir rata – rata dari setiap pengunjung Bandara Kertajati memuji kemegahan Bandara Kertajati, yang juga sangat luas. Hanya sayangnya menurut mereka bandaranya cukup panas, AC tidak berjalan. Selain itu masih tidak tersedia tenant sehingga saat butuh minum atau makanan tidak ada yang berjualan.
Sementara mereka tidak mengetahui kalau di Bandara Kertajati sepi yang berjualan sehinga tidak mempersiapkan makanan berat dan minuman. “Bandara baru tapi kayak bandara tua ya, sepi,” ungkap Wulan asal Semarang.
Senada disampaikan Salomah, Omah dan Zizi asal Malaysia yang baru saja melakukan wisata ke sejumlah tenpat di Bandung selama empat hari. “Panas, gerai – gerai tak ada,” ungkap Salomah yang mengaku cukup berkesan berada di Bandung hingga mencoba kereta cepat karena di Malaysia belum ada kereta cepat.
Baca Juga: Akhir Oktober Bansos PKH Tahap 4 2023 Cair? Cek Segera di Sini Berapa Besaran Bantuan yang Diterima
Berbenah
Sejumlah pemilik tenant mengaku bakal buka kembali pada saat bandara beroperasi penuh. Saat ini yang buka baru indomaret serta sewaktu – waktu KFC. Di area parkir kendaraan ada pedagang kaki lima yang menggunakan sepeda motor.
Dagangannya kopi, cemilan dan aneka makanan ringan anak – anak. Yana pemilik tenant yang sebelumnya menyajikan makanan berat dan ringan di pintu keatangan domestik mengatakan akan berjualan kembali tepat Minggu 29 Oktober 2023 mendatang. Alasannya, saat ini pengunjung masih sepi sehingga yang jajan masih sangat sedikit.
Dia bersama sejumlah pengusaha lainnya menutup tenantnya begitu Covid-19 melanda dan penerbangan terhenti. “Ke wae lah ngawitan deui kaping 29,” ungkap Yana.
