KABARCIREBON - Temuan fosil manusia di Indramayu oleh seorang warga, Asep Syaefullah membuat tim arkeolog tertarik untuk melakukan penelitian. Tim arkeolog dari Indramayu dan perwakilan Bandung langsung mengunjung museum pribadi milik Asep Syaefullah di Desa Sakahurip, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu pada pertengahan bulan Oktober 2023.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Indramayu, Dedi Musashi saat dihubungi Kabar Cirebon, Kamis, 26 Oktober 2023 menuturkan, kerangka manusia yang ditemukan Asep Syaefullah masih sub fosil atau setengah fosil. Diperkirakan, kerangka manusia itu hidup di abad 2 masehi.
Dugaan tersebut terlihat dari fragmen gerabah berpola hias. Karena, fragmen gerabah tersebut juga ditemukan di sejumlah daerah di Jawa Barat. "Fragmen manusia yang ditemukan Kang Asep Syaefullah ini diduga kuat hidup di masa perundagian, sekitar abad 2 Masehi," kata Dedi Musashi.
Saat melakukan kunjungan ke museum pribadi Asep Syaefullah, Dedi Musashi bersama geolog dari Dinas Pendidikan kabupaten Indramayu. "Kami baru melakukan pengecekan awal serta pendokumentasian. Dari hasil pengecekan awal didapat fragmen tengkorak manusia, tulang hewan jenis bovidae, tulang hewan jenis kuda nil, fragmen pecahan gerabah berpola hias geometrik, dan manik manik," ujarnya.
Terkait temuan itu, pihaknya bakal melibatkan ahli dari disiplin ilmu lain untuk dapat mengungkap lebih jelas temuan tersebut. "Ini merupakan temuan yang sangat menarik. Dan saya lihat juga ada empat ember gerabah yang ditemukan, kita akan mendalami temuan Kang Asep Syaefullah ini," tuturnya.
Fosil manusia ini ditemukan di tanah sawah Desa Sukahurip, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu. Fosil manusia ini diduga dari jenis homo sapiens. Fosil manusia itu menurut penemu, Asep Syaefullah adalah seorang remaja berusia 14 tahun.
Baca Juga: Dampak Kemarau, Perumda Tirtajati Mengalami Penurunan Pasokan Debit Air