Jelang Pemilu, Hoaks 1 KK Berisi 1.826 Orang Beredar Lagi di Kabupaten Majalengka

- 10 Desember 2023, 21:29 WIB
Ilustrasi hoaks di YouTube menjelang Pemilu 2024.
Ilustrasi hoaks di YouTube menjelang Pemilu 2024. /Pixabay/muhnaufals

KABARCIREBON - Beredar video bernarasi berupa salah data kependudukan yang berdampak pada membengkaknya jumlah pemilih dalam satu daerah di Kabupaten Majalengka hingga ribuan pemilih, pada Minggu (10/12/2023).

Dalam video yang berdurasi 2 menit 17 detik yang dalam kontennya disebutkan ditemulan KK manipulatif, keterangan di bawah video tertulus, “Ditemukan KK manipulatif, contoh ada 1 KK berisi 140 orang, ada lagi 1 KK berisi 1.826 orang, ada lagi yang baru ditemukan di Bogor 1 KK berisi 1.355 orang. Hancur kalau begini caranya”.

Pada video tersebut dikatakan anggota DPR RI sedang melakukan Rapat Dengar Pendapat yang salah satu poinnya menyebutkan di Majalengka terdapat 1 Kartu Keluarga (KK) berisi 1.726 orang di Keluarahan Babakanjawa, Kecamatan Majalengka.

Baca Juga: HUT ke-12, KORMI Kota Cirebon Gelar Festival Onthel dan Berbagai Kegiatan di Gedung Negara

Video beredar di grup WA dan juga dikirim kepada orang per orang.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Majalengka Ade Saefudin dengan tegas mengatakan bahwa video tersebut adalah hoaks.

Jumlah pemilih di Kabupaten Majalengka sudah klir dikirim ke KPU Majalengka dan sudah dilakukan verifikasi.

Baca Juga: Menilik Kekuatan Prabowo-Gibran, Pasangan Dwitunggal yang Siap Bertarung pada Pilpres 2024

Dia menyebutkan, sangat tidak mungkin terdapat nama dalam satu KK dalam jumlah banyak ataupun identitas pribadi seseorang tercantum dalam banyak KK. Sebab pembuatan KK sudah menggunakan sistem biometric, yakni identifikasi atau otentikasi berdasarkan fisik maupun karakteristik unik seseorang.

“Sistem biometrik kan melalui iris mata, sidik jari yang tidak mungkin bisa diubah. Kalaupun error katanya satu juta berbanding satu, kalaupun ada yang curang sangat kecil kemungkinan bisa terjadi,” ungkap Ade.

Dia memastikan apa yang beredar di media sosial sekarang ini adalah hoaks, apalagi itu tidak jelas sumbernya dan di mana keterangan tersebut diberikan, siapa yang mengatakannya?

Baca Juga: Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat, Kawasan Kertajati Aero City Akan Segera Diwujudkan

“Itu mungkin karena menjelang pemilu, sehingga hoaks bisa bertebaran di mana–mana,” ungkap Ade yang mengaku banyak menerima kiriman video tersebut sejak Minggu pagi.

Menurutnya, dia memang pernah mendengar terjadi error data kependudukan menjelang pemilu Tahun 2019 lalu, namun error data tersebut tidak mencapai jumlah ribuan, melainkan hanya puluhan orang saja. Itu pun bukan pencantuman jumlah nama orang yang berlebihan hingga tidak masuk akal.

“Sangat tidak logis dalam satu KK masuk ratusan orang, apalagi ribuan, malah puluhan orang saja tidak mungkin, kalaupun ada patut dipertanyakan sejak awal,” tambah Ade.(Tati/KC).***

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah