Masih dikatakan KH Syamsul, setidaknya ada tiga hikmah dalam pelaksanaan haul. Pertama, mendoakan mayit. Menurutunya, tidak ada tradisi haul yang tidak mendoakan mayit, dengan cara membaca tahlil dan doa yang ditujukan kepada ahli kubur.
"Bahkan tak hanya tahlil, kadang juga dalam haul itu juga digelar khataman Al-Quran, istighotsah kubro, shalawatan dan pembacaan manaqib seperti malam ini,"ucapnya.
Hikmah lainnya, ibrah (pelajaran). Setiap haul akan digelar akan ditampilkan biografi keteladanan seorang ulama dan kiai semasa hidupnya. Dengan biografi hidupnya almarhum, setidaknya para jemaah yang hadir dianjurkan bisa mencontoh dan meneladani para kiai dan ulama yang telah meninggal dunia tersebut.
"Manfaat haul lainnya, tempat berkumpulnya para alim ulama. Seperti malam ini haul digelar, banyak ulama dan kiai yang hadir dan tentunya masing-masing ulama yang ada akan memberikan keberkahan tersendiri bagi acara ini,"tutupnya.
Hal senada pula diungkapkan KH Subhan Makmun yang memberikan tausyiah pada acara Haul dan Manaqiban tersebut. Ia menjelaskan, bahwa haul memiliki peran penting dalam menyambungkan arwah orang hidup dan orang mati.
Baca Juga: Polres Cirebon Kota Masih Selidiki Dugaan Pencabulan Ayah kepada Anak Tirinya
Keberkahan yang dihasilkan dari haul ini, diharapkan dapat melimpah kepada seluruh jamaah dan keluarga besar Pondok PesantrenKebon Kelapa Al-Ma’rifah Cirebon.
"Pondok pesantren yang mengadakan acara Haul akan mendapatkan doa dan keberkahan. Haul juga ini akan membawa pengaruh kebaikan kepada orang yang dihaulkan, begitu pula, keberkahan bagi keluarga yang mengadakan haul itu sendiri," ujar KH Subhan.
KH Subhan juga menekankan akan pentingnya khidmah di pesantren sebagai sumber keberkahan. Hal itu seperti dikisahkan Abdullah bin Abbas yang sejak kecil beliau selalu melayani Rasulullah SAW dengan menyediakan air wudlu. Ia kemudian mendapatkan doa dan keberkahan dari Rasulullah.