Butuh 'Gairahkan' Kembali Ilmu Falak di Pesantren

- 15 Januari 2024, 16:31 WIB
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF-PBNU) telah mencetuskan gagasan seminar internasional terkait falakiyah.
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF-PBNU) telah mencetuskan gagasan seminar internasional terkait falakiyah. /IST /

KABARCIREBON - Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF-PBNU) telah mencetuskan gagasan seminar internasional terkait falakiyah. Hal itu berdasarkan hasil keputusan halaqah falakiyah yang digelar di Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, belum lama ini.

Halaqah yang digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (13-14/1/2024) ini merupakan kegiatan LF-PBNU yang bekerjasama dengan LF-PWNU Jabar, LF-PCNU Kabupaten Cirebon, dan Ma’had Aly Ilmu Falak-Astronomi Pondok Pesantren Mu’allimin Mu’allimat Babakan Ciwaringin.

Perwakilan tuan rumah acara, KH Marzuki Ahal menyampaikan, halaqah falakiyah ini memiliki urgensi menghidupkan kembali ilmu falak di kalangan pesantren. Ilmu falak di Ma’had Aly misalnya, mengambil peran mendekatkan ilmu falak sebagaimana ilmu lain seperti fikih, ushul fikih, tafsir dan lain-lain.

Baca Juga: Soal Kembali Bertenggernya APK Raksasa di Jalan Siliwangi, Bawaslu Kuningan Selurusi ke Bappenda

"Dengan berpijak pada paradigma 'falak yang berfilsafat dan filsafat yang falakiyah'," katanya.

Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie dalam sambutannya menyampaikan, keunikan Cirebon sebagai kota santri, setidaknya ada empat pondok besar, ada Pesantren Babakan, Arjawinangun, Kempek, Buntet, dan Gedongan yang melahirkan KH Mahrus Ali penerus Pesantren Lirboyo. 

Menurutnya, kini banyak pesantren tidak mengajarkan ilmu falak, karena dinamika pendidikan yang sedemikian ketat dalam persaingan antar lembaga pendidikan yang berafiliasi dalam NU.

Baca Juga: Kembali Muncul APK Raksasa di Zonasi Larangan Jalan Siliwangi Kuningan

"Di samping itu, sistem pendidikan yang sudah sedemikian canggih menggiurkan milenial sehingga tidak melirik ilmu falak. Ini tantangan kita untuk menggairahkan kembali ilmu falak di dunia pesantren," katanya. 

KH Shofiyulloh yang mewakili Ketua LF-PBNU menyampaikan, halaqah tersebut terselenggara berkat penggalangan dana secara mandiri. Output dari halaqah ini menghasilkan rekomendasi seminar internasional falak Indonesia sekaligus sosialisasi konsep baru Qoth’iy ar-Ru’yah Nahdlatul Ulama (QRNU) kepada dunia.

Halaman:

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x