Rangkaian Haul KH Mohammad Sa'id, Ponpes Gedongan Gelar Dialog Kebangsaan Nasional

- 17 Januari 2024, 23:37 WIB
Haul ke-93 KH Mohammad Sa'id Gedongan mengadakan dialog kebangsaan nasional sebagai rangkaian acaranya, pada Selasa (16/1/2024).
Haul ke-93 KH Mohammad Sa'id Gedongan mengadakan dialog kebangsaan nasional sebagai rangkaian acaranya, pada Selasa (16/1/2024). /IST /

KABARCIREBON - Berbeda dengan tahun sebelumnya, haul ke-93 KH Mohammad Sa'id Gedongan mengadakan dialog kebangsaan nasional sebagai rangkaian acaranya, pada Selasa (16/1/2024).

Acara yang dihadiri oleh ribuan santri dan para akademisi itu mengundang narasumber Bupati Cirebon H Imron Rosyadi, Ahnas M Si perwakilan dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Prof Dr Mujib Qolyubi MA perwakilan dari MUI Pusat dan Prof Dr Ir Rohmin Dahuri MS yang merupakan mantan Menteri Kelautan.

Sebagai narasumber, Prof Mujib Qolyubi menyampaikan bahwa NU lahir pada tahun 1926, begitu 10 tahun NU lahir, kiai-kiai sudah terinspirasi, mendapatkan Ilham dari Allah bahwa Indonesia akan merdeka.

Baca Juga: Sabulangbentor: Pagawe Kudu Netral Tapi Ngabantuan Pupulitikan

“Kiai-kiai khos alias Rois Syuriah kita ini sebelum Indonesia merdeka, dulu ya bukan sekarang, merasa dikasih bocoran oleh malaikat, ditanya oleh malaikat, Indonesia mau jadi negara apa, sekuler, agama atau bangsa, ternyata yang dipilih negara bangsa,” jelas kiai Mujib.

Prof Rohmin Dahuri menyebut bahwa syarat negara menjadi maju, makmur dan berdaulat itu ada empat.

“Syaratnya adalah yang pertama konsep membangun wilayah diimplementasikan secara berkesinambungan, kedua antar komponen wilayah saling berkolaborasi, ketiga kualitas sumber daya dan keempat pemimpin yang kompatibel, cerdas dan tegas,” jelasnya.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Pecel yang Murmer di Kabupaten Kudus, Silakan Mampir ke Pecel Bu Djum dan Pecel Bu Sarmi

Kemudian Ahnas mejelaskan banyak anak muda yang ingin bekerja di luar negeri, sebagai pemerintah harus melindunginya. Karena di Cirebon juga banyak pekerja dari luar negeri dan harus mendapat perhatian kita bersama. 

"Pekerja luar negeri merupakan cita-cita mulia para anak-anak muda Indonesia, negara harus hadir untuk melindungi pekerja migran dari ujung rambut sampai ujung kaki," ucapnya.

Halaman:

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x