Network
KABARCIREBON - Beberapa tahun tidak ada kegiatan peningkatan kapasitas wartawan atau upaya kegiatan silaturahmi dengan awak media massa dalam upaya menjaga sinergitas di antara kedua belah pihak.
Namun baru saja dua bulan menjabat, Penjabat (Pj) Bupati Kuningan, H. Raden Iip Hidajat dibantu Sekretaris Daerah (Sekda), H. Dian Rachmat Yanuar yang keduanya sama-sama mantan kepala Bagian Humas, kembali menggulirkan kegiatan sinergitas wartawan karena menganggap peranan media massa sangatlah penting.
Kegiatan itu sendiri dikemas melalui Program Kuningan Sharing Informasi (Kusir) yang diselenggarakan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokimpim) Setda. Janjinya, kegiatan tersebut akan rutin diselenggarakan setiap triwulan atau tiga bulan sekali dengan tema yang berbeda-beda.
Baca Juga: Wartawan Dikumpulkan Pemda Kuningan di Rumah Makan Ma'nioh, Ada Apa?
Namun di lain sisi, puluhan wartawan yang melakukan diskusi langsung dengan Pj Bupati Kuningan dan Sekda di Rumah Makan Mani'oh Jalan Soerkarno-Hatta, justru merasa kuatir karena kegiatan sinergitas dengan insan pers bisa saja tidak sesuai janji karena saat ini tengah ramai rasionalisasi atau refocusing.
Apalagi sudah bukan rahasia umum bahwa kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten Kuningan yang tahun 2023 mengalami gagal bayar termasuk permasalahan tambahan penghasilan pegawai (TPP) sampai saat ini masih belum baik atau belum stabil seperti sebelumnya. Sehingga hampir semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terancam dirasionalisasi anggarannya.
"Kenapa Program Kusir baru diselenggarakan sekarang?. Sebenarnya karena saya orang baru tetapi saya dan Pak Sekda, sama-sama orang Humas, maka bersepakat bagaiamana menjalin komunikasi, koordinasi dan silaturahmi dengan media massa," ujar Pj Bupati Kuningan, H. Raden Iip Hidajat.
Ia memastikan, meskipun di suasana rasionalisasi anggaran di setiap SKPD tetapi kalau berbicara program yang merupakan hak dasar, dipastikan aman termasuk haknya wartawan melalui Program Kusir yang sudah diagendakan setiap triwulan sehingga kalangan jurnalistik kota kuda tidak perlu kuatir.
