Ratusan Hektare Sawah di Dua Desa di Majalengak Memasuki Panen: Produksi Gabah di Tingkat Petani Menurun

- 5 Maret 2024, 15:29 WIB
ILUSTRASI,Petani di Kabupaten Majalengka tenga memanen padinya, saat ii harga jual gabah basah mencapai Rp 900.000 per kw, pare pateni yang mulai panen banyak yang langsung memilih menjual gabahnya di sawah dengan alasan mumpung harga jual masih tinggi
ILUSTRASI,Petani di Kabupaten Majalengka tenga memanen padinya, saat ii harga jual gabah basah mencapai Rp 900.000 per kw, pare pateni yang mulai panen banyak yang langsung memilih menjual gabahnya di sawah dengan alasan mumpung harga jual masih tinggi /

KABARCIREON - Ratusan hektare sawah di dua desa Pakubeureum dan Kertawinangun, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka sudah dipanen, sayangnya produksi gabah pada MT rendeng turun dari biasanya akibat serangan tikus serta rusak akibat terdampak banjir.

Menurut keterangan Koordinator Penyuluh Pertaniani Kecamatan Kertajati Ali Imron, berdasarkan hasil ubinan produksi padi dari setiap hektare sawah dikedua Desa Pakubeureum, Kertawinangun  dan sebagian Sukakerta ini hanya sebesar 6 tonan.

Padahal biasanya ketika kondisi tanaman bagus produksi gabah bisa mencapai 7 ton per hentare. Biasanya hasil panen MT rendeng kualitasnya bagus kuantitas juga bagus karena minim serangan hama.

Baca Juga: Children's Performance Smart Auladi Preschool Cirebon Persembahkan Kisah Inspiratif Uwais Al-Qarni

Namun tahun ini sebagian wilayah sempat terjadi serangan tikus, kondisi ini diduga karena musim kemarau yang terlalu panjang sehingga tikus kekurangan makanan.

Begitu curah hujan muncul dan sawah ditanami tikus langsung menyerang tanaman.

“Saat inipun kualitas gabah sangat bagus, hanya produksi yang sedikit turun. Ini berdasarkan perhitungan ubinan yang dilakukan kami saat panen. Areal sawah yang sudah dipanen saat ini mencapai ratusan hektare,” ungkap Ali Imron.

Baca Juga: DPRD Kabupaten Cirebon Bakal Turun Tangan Atasi Keributan di Tubuh KONI

Saat ini sebagian petani sudah ada mulai ancang – ancang untuk MT II untuk mempercepat tanam  mengejar curah hujan yang masih tinggi. Mengingat pada Maret ini berdasarkan prakiraan BMKG masuk musim pancaroba.

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka Iman Firmansyah mengungkapkan, saat ini untuk MT II, pihaknya tengah berusaha mempersiapkan bibit padi bagi para petani yang lahannya sempat terkena banjir.

Areal sawah yang sempat terkena banjir pada 12 Februari lalu mencapai seluas  658,88 hektare di 11 desa di Kecamatan Kertajati

Baca Juga: KPK Bersama Kemenag Kuningan Ajak Masyarakat dan Tokoh Agama Perangi Korupsi

Sawah yang terendam berada di Desa Pakubeureum seluas 75 ha, Kertawinangun seluas 61 ha, Babakan  seluas 61,63 ha, Kertajati seluas 86 ha, Sukakerta selaus 20 ha, Bantarjati selaus 44,25 ha, Palasah 250 ha, Sukamulya 30 ha, Sukawana 20 ha, Kertasari 6 ha dan Desa Mekarjaya seluas 5 ha.

Kami sekarang sedang berusaha menyakan bibit untuk para petani sesuai komitmen awal  bahwa petani yang terdampak banjir akan diberikan bantuan bibit oleh pemerintah pada MT II. Jadi kami kini sedang berupaya bantu benih padi gratis” ungjap Iman.

Menurutnya sekarang sebagian petani baru panen, diperkirakan musim tanam kedua baru dilakukan akhir Maret.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Soto yang Murmer di Kabupaten Nunukan, Coba Cicipi Soto Lamijung dan Soto Acil Masni

"Yang pasti ketika mau menyemai benih bisa tersedia. Benih sedang kami upayakan,” ungkap Iman.

Asuransi di Tolak

Selain mengupayakan benih padi, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Majalengka juga telah mengupayakan para petani di Kecamatan Jatitujuh, Kertajati dan Ligung agar bisa tercover  Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x