Begini Kronologi Tangkap Penyalahgunaan BBM di Cirebon, Kapolresta: Pelaku Telah Melakukannya Selama 1 Tahun

- 5 Maret 2024, 20:50 WIB
KAPOLRESTA Cirebon, Kombes Pol Sumarni melihat barang bukti mobil angkot yang diubah tangki BBM oleh pelaku SD, warga Kabupaten Cirebon
KAPOLRESTA Cirebon, Kombes Pol Sumarni melihat barang bukti mobil angkot yang diubah tangki BBM oleh pelaku SD, warga Kabupaten Cirebon /Foto/Ist/KC/

KABARCIREBON - Jajaran Satuan Reserse Kriminal Polresta Cirebon berhasil membekuk SD (63 tahun) pelaku penyalagunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite dan solar subsidi yang merupakan warga Desa Ujungsemi Kecamatan Kaliwedi Kabupaten Cirebon.

Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni mengatakan, pelaku melakukan penyalagunaan BBM subsidi selama satu tahun. Modusnya, dengan cara memodifikasi tangki pengisian BBM pada mobil angkot dan Toyota miliknya.

"Angkot ini bukan untuk narik penumpang. Ini untuk membeli BBM subsidi saja, tangki angkot sudah dimodifikasi agar muat BBM 200 liter BBM. Sehingga, dapat mengelabui petugas SPBU," katanya.

Baca Juga: Kelelahan Hitung Ulang Suara, Ketua PPK Kesambi Kota Cirebon Jatuh Pingsan

Setiap harinya, kata Sumarni, pelaku membeli BBM subsidi dua kali ke SPBU terdekat, yakni BBM yang jenis pertalite dan solar.

BBM tersebut kemudian Ia ambil dan dijual kembali ke masyarakat dengan harga Rp 8.500 perliter untuk BBM jenis solar. Sedangkan untuk BBM jenis pertalite dijual dengan harga Rp11.800.

"Aksinya dilakukan sudah satu tahun. Barang bukti yang kita amankan dari pelaku, dua mobil Toyota kijang dan Angkot, tujuh jeriken kosong, tiga jeriken berisi solar seberat 25 liter, alat ukur minyak satu liter, dua lembar barcode My Pertamina, dan mesin pompa mini warna merah putih isi 200 liter," ungkapnya.

Baca Juga: Kanwil Kemenkumham Jabar Sampaikan Sosialisasi Penghapusan Jaminan Fidusia

Di tempat yang sama, SD menyesali perbuatannya. Ia juga mengetahui apa yang dilakukan adalah melanggar tindak pidana, namun Ia melakukan itu untuk kebutuhan ekonomi. 

"Sehari dapat untung paling Rp 50.000. Kadang tidak sampai. Saya sengaja pakai mobil, supaya ongkos lebih murah kalau beli di SPBU," terangnya. 

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x