"Mau pake pompa air kan udah enggak punya duitnya dan saya enggak mau ambil resiko," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyat mengatakan dari hasil pendataan yang dilakukan oleh pihaknya terdapat 943,5 hektare lahan pertanian yang terendam banjir.
"Dari hasil pendataan yang kami lakukan terdapat 943,5 hektare yang terendam banjir," ungkapnya.
Ia mengungkapkan dalam hitungan yang dilakukan oleh pihaknya, biaya tanam untuk lahan seluas satu hektare mencapai Rp 6.872.203.
Baca Juga: KAI Buka Pemesanan Tiket KA Tambahan Lebaran
"Kalau dikalikan Rp 6.872.203 dengan jumlah 943,5 hektare yang terendam banjir, maka estimasi kerugian petani sekitar Rp 6.484.203.750," ungkapnya.
Ia mengaku saat ini pihaknya sedang melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak kembali menimpa petani di Kabupaten Cirebon.
"Selain evaluasi, kami juga sedang berupaya mengambil langkah-langkah kongkrit untuk meminimalisir gagal panen bagi petani," katanya.