Bahkan kata Bedi, Pancasila bisa digunakan untuk mempromosikan perdamaian dan toleransi antarbangsa, menguatkan solidaritas global, dan memajukan demokrasi serta Hak Asasi Manusia (HAM). "Pancasila bisa menyuarakan pentingnya penghormatan terhadap hak asasi manusia di seluruh dunia," tambahnya.
Bedi juga menekankan pentingnya penguatan Pancasila di ranah pendidikan. Para pendidik diharapkan berinovasi dalam menyampaikan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) agar mudah dimengerti oleh peserta didik.
"Pendidik bisa menjadi penutur naskah Pancasila yang baik dengan aktivitas kekinian seperti sosio drama dan kegiatan luar ruangan," ujarnya.
Dia percaya bahwa seluruh lapisan masyarakat Indonesia sudah hafal sila pertama hingga kelima dalam Pancasila, namun yang terpenting adalah menghayati dan mengamalkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
"Jadi Pancasila itu tidak hanya dihafalkan melainkan dihayati dan diamalkan," tutup Bedi.
Penulis buku Soekarno Menggenggam Dunia, Yudi Latif yang juga narasumber memberikan materi tentang nilai-nilai universal Pancasila. Sedangkan Dr. Yayan G.H. Mulyana, Kepala Urusan Luar Negeri Republik Indonesia, akan menyampaikan materi terkait Implementasi Pancasila dalam Penerapan Strategi Politik Luar Negeri Indonesia.
"Melalui kegiatan ini seminar ini kami berharap dapat memperkuat kesadaran masyarakat tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara yang mempersatukan dan membangun bangsa yang adil, makmur, dan bersatu,"tutupnya.***