Harga Bawang Naik, Konsumen Mengeluh

- 5 Februari 2023, 23:51 WIB
Sejumlah petani bawang merah di Kecamatan Kertajati dan Jatitujuh terpaksa memanen bawang lebih awal atau panen muda karena menghindari tingginya curah hujan yang bisa menganggu pada kondisi tanaman bawang.* Foto/Tati KC
Sejumlah petani bawang merah di Kecamatan Kertajati dan Jatitujuh terpaksa memanen bawang lebih awal atau panen muda karena menghindari tingginya curah hujan yang bisa menganggu pada kondisi tanaman bawang.* Foto/Tati KC /

KABARCIREBON - Harga bawang merah di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu mengalami kenaikan. Kenaikan ini dikeluhkan para konsumen maupun pedagang.

Harga bawang merah kualitas biasa saat ini mencapai Rp 44 ribu per kilogram. Sedangkan bawang merah kualitas super, harganya Rp 48 ribu per kilogram.

Harga itu berbeda dengan kondisi normal yang hanya di kisaran Rp 25 ribu per kilogram.

Baca Juga: Luis Milla Pecahkan Rekor Persib Tidak Pernah Kalah Selama Melakoni 14 Kali Laga Berturut-turut

Harga-harga ini berdasarkan pantauan di Pasar Baru Indramayu, Minggu (5/2/2023). Diduga melonjaknya harga yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya curah hujan.

Sehingga harga bawang merah mengalami kenaikan bertahap menjadi Rp 30 ribu, Rp 32 ribu, Rp 35 ribu. Dan terus naik hingga menjadi Rp 44 ribu per kilogram.

Keluhan kenaikan ini diutarakan seorang pedagang sayuran di Pasar Baru Indramayu, Opik.

Baca Juga: Bangunan Tembok PT SIG yang Bahayakan Masyarakat Minta Segera Dibongkar

Menurutnya, kenaikan harga bawang merah itu sudah terjadi sejak di tingkat pemasok. Kondisi itupun selalu diprotes oleh para konsumennya. Sehingga mereka mengurangi pembelian bawang merah.

"Seperti pelanggannya yang biasa membeli bawang merah satu kilogram kini hanya membeli setengahnya, " ujar opik.

Hal senada diungkapkan seorang pedagang sayuran di Pasar Induk Sayuran Patrol, Kabupaten Indramayu, Endang.

Baca Juga: Waspada! Ketinggian Pasang Air Laut Berada di Level Maksimal, Indramayu dalam Ancaman Rob

Dia mengatakan, mahalnya harga bawang merah telah membuat omsetnya menurun karena konsumen banyak yang mengurangi jumlah pembelian.

Dia menjelaskan, dari informasi yang diterimanya, kenaikan harga bawang merah itu dipicu tingginya curah hujan selama bulan Januari 2023. Akibat kenaikan akhirnya mempengaruhi hasil panen di tingkat petani.

Sementara salah seorang pedagang masakan di Kecamatan Patrol, Erni juga mengakui mahalnya harga bawang merah.

Baca Juga: Jalan Bergantian, Jembatan Sakorang Berlubang

Akan kenaikan tersebut sangat memberatkannya usahanya.

Karena semua masakan yang dijualnya menggunakan bawang merah sebagai bumbu utama.

“Kalau saja bawang merahnya kita dikurangi, nanti kurang sedap," keluh Erni.

Baca Juga: Harga Bawang di Indramayu Naik, Warga Mengeluh

Erni berharap, harga bawang merah bisa segera turun apalagi, saat ini harga beras juga mahal sehingga sangat berdampak pada pemilik usaha kuliner.(Udi/KC)

Editor: Epih Pahlapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x