Kim Jong-un Diduga Alami Gangguan Sulit Tidur, Ada Tanda Bekas Luka Garukan di Pergelangan Tangan

- 2 Juni 2023, 16:07 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un /Ig @northkorean_news

KABARCIREBON - Otoritas intelijen Korea Selatan menduga pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menderita insomnia, peminum, dan perokok berat.

Rep. Yoo Sang-bum, sekretaris eksekutif Komite Intelijen Parlemen, mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu 31 Mei 2023, bahwa Badan Intelijen Nasional percaya Kim mengalami gangguan tidur yang serius dan terlibat dalam konsumsi alkohol dan tembakau yang berlebihan.

Dia mengatakan layanan mata-mata menemukan pihak berwenang Korea Utara "menimbun" obat-obatan yang digunakan untuk mengobati insomnia seperti Zolpidem dan sejumlah besar alkohol serta rokok merek asing seperti Marlboro dan Dunhill.

Baca Juga: Jadwal Final FA Cup Manchester United vs Man City, Prediksi Derby Manchester Plus Link Live Streaming

Masalah kesehatan Kim lainnya yang dicatat oleh agen mata-mata adalah tanda di sekitar pergelangan tangannya dan di lengannya yang tampak bekas luka akibat garukan.

Bekas luka tersebut diyakini sebagai akibat dari kondisi kulit yang disebabkan oleh stres dan reaksi alergi.

Berdasarkan analisis yang dibantu kecerdasan buatan, Kim diperkirakan memiliki berat sekitar 140 kilogram.

Baca Juga: Kabar Baik Calon Haji yang Tertunda Pemberangkatan ke Tanah Suci, Ini Penjelasan dari Kemenag RI

Kini, kondisi kehidupan penduduk Korea Utara semakin memburuk, kata agen mata-mata itu dikutip Kabar Cirebon dari The Korea Herald.

Insiden kejahatan kekerasan menandai peningkatan tiga kali lipat sepanjang tahun ini dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu.

Kematian akibat kelaparan sepanjang tahun ini tiga kali lebih tinggi dari yang tercatat tahun lalu pada waktu yang sama.

Baca Juga: Jemaah Haji Indonesia Diterjang Suhu Panas Arab Saudi, Waspadai Heat Stroke

Harga beras dan jagung mencatat kenaikan satu tahun masing-masing sebesar 30 persen dan 60 persen.

Kematian akibat bunuh diri juga naik 40 persen dibandingkan tahun lalu.

Pada bulan Mei, kasus "demam" mulai menyebar di Pyongyang, yang mengarah ke putaran lain pembatasan perjalanan yang diberlakukan di dalam dan di luar kota.

Baca Juga: Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Dorong PSU Perumahan TTI Diserahkan ke Pemda

Diperlukan setidaknya beberapa minggu bagi Korea Utara untuk melakukan upaya lain untuk meluncurkan satelit pengintaian militer, menurut agen mata-mata itu.

Sementara Korea Utara berjanji untuk meluncurkan yang kedua, kemungkinan akan memakan waktu cukup lama untuk memperbaiki cacat pada sistem mesin yang dilihat oleh agen mata-mata sebagai salah satu penyebab kegagalan upaya pertama pada Rabu pagi.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: THE KOREA HERALD


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x