Karena manfaat buah maja itulah, orang Cirebon berburu buah maja di wilayah kekuasaan Kerajaan Sindangkasih. Namun, tiba-tiba hutan yang banyak pohon maja itu, ditebang sehingga pohon maja makin sulit dicari atau langka. Buah maja'elangka. Artinya, buah majanya langka.
Sebutan itu pun populer. Merujuk dari pelafalan itu, daerah kekuasaan Kerajaan Sindangkasih itu, kini berubah nama menjadi Majalengka. Namun, ada versi lain tentang cikal bakal lahirnya Majalengka.
Baca Juga: Kuliner Khas Majalengka yang Bisa Dinikmati Wisatawan dari Kertajati International Airport
Ikon Majalengka
Namun yang jelas, buah maja kini menjadi ikon dari Majalengka. Dan budidaya dengan menanam pohon maja mulai digalakkan. Bahkan, Penjabat Bupati Majalengka Dedi Supandi melakukan penanaman pohon maja bersama sejumlah murid SDN III Babakanjawa dan komunitas petani cilik di Taman Hutan Batu Pantun Desa Babakan Jawa, Majalengka, pada Kamis 6 Juni 2024 lalu.
"Hari ini kita melakukan penananam pohon maja yang mempunyai nilai historis dari lahirnya Majalengka, yang harus dilestarikan. Dan saya mengajak anak - anak usia dini sehingga menanamkan karakter pada mereka dalam lingkungan hidup," ungkapnya.
Sejarah Kerajaan Majapahit
Sementara itu, hubungan buah maja dengan sejarah Kerajaan Majapahit berawal dari peristiwa babat alas hutan belantara untuk mendirikan kerajaan. Raden Wijaya yang merupakan raja pertama dari Kerajaan Majapahit bersama para prajurit menebang pohon-pohon di dalam hutan, termasuk di antaranya pohon maja.
Baca Juga: Rekomendasi Wisata Air Terjun Kabupaten Majalengka, dari Curug Sempong Hingga Ibun Pelangi
Sutu ketika terdapat pohon maja yang lebat buahnya. Raden Wijaya dan para prajurit memakan buah itu. Namun mereka kaget, karena biasanya buah maja manis tapi saat itu pahit. Sehingga, dari peristiwa itulah nama kerajaan yang didirikan Raden Wijaya bernama Majapahit.