Sinar ultra violet dari gerhana matahari hybrid ini bisa langsung masuk dan merusak jaringan retina, dan dampak fatalnya bisa menimbulkan kebutaan.
Peneliti di pusat riset antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangeran menjelaskan, dari hasil perhitungan astronomi, pada 20 April atau 29 Ramadhan 1444 H, akan terjadi gerhana matahari hybrid atau hibrida.
"Ini merupakan gabungan dua gerhana, yakni gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin. Ini terjadi dalam satu fenomena yang disebut gerhana matahari hybrid," tutur Andi Pangeran.
Fenomena langka bidang astronomi ini, akan berlangsung mulai pukul 09.28 sampai 12.22 WIB atau selama kurang lebih 3 jam.
Gerhana matahari hybrid yang langka ini memang akan menimbulkan rasa penasaran bagi masyarakat untuk menyaksikan secara langsung.
Tapi tahukah Anda, bahwa ada efek sangat berbahaya jika melihat gerhana matahari hybrid secara langsung ke langit dengan mata telanjang.
BRIN menghimbau masyarakat tidak melakukan hal beresiko fatal menyusul fenomena gerhana matahari hybrid.