KABARCIREBON - Gerhana matahari hybrid atau hibrida mewarnai langit Indonesia, Kamis, 19 April 2023. Fenomena langka ini terjadi berbarengan dengan puncak arus mudik lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah tahun 2023.
Gerhana matahari hybrid akan berlangsung pada Kamis mulai pukul 08.00 WIB, sampai puncaknya antara pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB.
Namun, anda harus hati-hati. Karena, berdasarkan penelitian secara ilmiah, fenomena langka ini juga cukup berbahaya jika dilihat dengan mata telanjang.
Disebut gerhana matahari hybrid atau hibrida, karena fenomena ini memunculkan penampakan gerhana matahari campuran antara gerhana total dan gerhana cincin.
Campuran atau hybrid (hibrida) inilah keunikan dari gerhana matahari hybrid, dimana gerhana matahari bisa sekaligus terlihat total, tapi juga memunculkan fenomena cincin.
Gerhana matahari hybrid ini ternyata sangat berbahaya. Efek sinar ultraviolet yang diakibatkan gerhana ini bisa merusak mata.
Sinar ultra violet dari gerhana matahari hybrid ini bisa langsung masuk dan merusak jaringan retina, dan dampak fatalnya bisa menimbulkan kebutaan.
Peneliti di pusat riset antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangeran menjelaskan, dari hasil perhitungan astronomi, pada 20 April atau 29 Ramadhan 1444 H, akan terjadi gerhana matahari hybrid atau hibrida.
"Ini merupakan gabungan dua gerhana, yakni gerhana matahari total dan gerhana matahari cincin. Ini terjadi dalam satu fenomena yang disebut gerhana matahari hybrid," tutur Andi Pangeran.
Fenomena langka bidang astronomi ini, akan berlangsung mulai pukul 09.28 sampai 12.22 WIB atau selama kurang lebih 3 jam.
Gerhana matahari hybrid yang langka ini memang akan menimbulkan rasa penasaran bagi masyarakat untuk menyaksikan secara langsung.
Tapi tahukah Anda, bahwa ada efek sangat berbahaya jika melihat gerhana matahari hybrid secara langsung ke langit dengan mata telanjang.
BRIN menghimbau masyarakat tidak melakukan hal beresiko fatal menyusul fenomena gerhana matahari hybrid.
Ini yang sangat berbahaya kalau dilakukan:
1. Jangan langsung menatap ke matahari dengan mata telanjang. Terutama para pemudik lebaran yang mungkin sedang terjebak kemacetan.
Meskipun hanya beberapa detik, langsung dapat menyebabkan kerusakan serius pada mata.
Baca Juga: Irmashuda Ciheurang Gelar Santunan dan Buka Bersama Anak Yatim serta Dhuafa
2. Jika nekat menatap matahari secara langsung saat gerhana matahari hybrid, ada beberapa gejala yang mungkin bisa dialami, antaranya:
- Rasa tidak nyaman pada mata saat menatap cahaya terang ketika terjadi gerhana
- Sakit mata
- Mata berair
- Sakit kepala
Pada kondisi lebih serius, bisa muncul gejala :
- Pandangan mata kabur atau berbayang
- Menurunnya kemampuan melihat warna dan bentuk
- Muncul bintik hitam di tengah mata
- Kerusakan mata permanen atau kebutaan
Dari pertimbangan di atas, masyarakat disarankan tidak melihat gerhana matahari gybrid secara langsung.
Jika ingin melihat, bisa menggunakan pelapis yang gelap. Namun akan lebih baik, menonton detik-detik gerhana matahari hybrid lewat siaran televisi.***