Sesar Lembang merupakan patahan geser aktif yang terletak di Lembang, Bandung Barat. Panjangnya sekitar 29 kilometer dari Lembang hingga Padalarang.
Sesar Lembang setiap tahun aktif dan bergeser antara 3-5 milimeter. Jenis Sesar ini bergerak dengan pola geser ke kiri atau sinistral. Namun, di sejumlah titik ada yang berbelok dengan pola gerak menjadi naik dan thrusting.
Baca Juga: Sesar Lembang Ungkap Keberadaan Gunung Sunda Purba Masa Lalu, Letusannya Bikin Merinding
Jalur Sesar Lembang melintasi Kecamatan Ngamprah, Cisarua, Parongpong hingga Lembang dengan populasi 500.000 jiwa. Aktivitas Sesar Lembang atau Patahan ini bisa menyebabkan gempa berkekuatan 6,8 hingga 7 skala Magnitudo.
Gempa akibat Sesar Lembang pernah terjadi dan telah menyebabkan dua guncangan besar. Yakni terjadi pada abad ke-60 SM dan abad ke-15. Adapun gempa bumi kecil juga pernah terjadi di wilayah Bandung pada tahun 2011, 2017 dan 2021.
Peneliti menduga Sesar Lembang terbentuk setelah terjadinya letusan dahsyat Gunung Sunda di masa lalu. Gunung Sunda merupakan gunung berapi purba yang terletak di wilayah Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: Marak APK Dipaku di Pohon, Menuai Sorotan Kalangan Pecinta Lingkungan Majalengka
Diduga kuat, akibat letusan Gunung Sunda yang begitu dahyat, terbentuk Patahan Lembang atau Sesar Lembang. Terbentuknya, diprediksi bersamaan dengan terbentuknya Danau Bandung Purba sekitar 105.000 tahun yang lalu.
Gunung Sunda saat itu diperkirakan memiliki tinggi sekitar 4.000 mdpl. Karena letusannya yang sangat dahyat, 2/3 bagian gunung runtuh dan ambruk di utara gunung. Sehingga, terbentuklah Sesar Lembang atau Patahan Lembang. Sedangkan di selatan gunung membentuk cekungan Bandung dan kaldera yang sangat besar.***