Sesar Lembang dan Suara Anjing Menggonggong Tak Wajar, Apa Hubungannya? Ternyata, Di Sini Titik Temunya

- 8 Januari 2024, 07:02 WIB
Ilustrasi gambar anjing menggonggong.*
Ilustrasi gambar anjing menggonggong.* /Tangkap layar/pixabay.com/caprarola26

KABARCIREBON - Pergerakan sesar aktif termasuk Sesar Lembang menjadi pemicu gempa bumi. Aktivitas pergerakan sesar aktif yang bakal menimbulkan gempa bumi sebenarnya bisa dideteksi oleh hewan peliharaan. Salah satunya anjing.

Karenanya, jangan anggap sepele gonggongan anjing yang tak wajar. Karena, itu bisa menjadi awal dari tanda-tanda akan terjadinya gempa bumi. Karena, gonggongan anjing itu, menunjukan nalurinya tentang tanda-tanda membahayakan.

Suara gonggongan anjing yang keras dan berurutan menandakan adanya kondisi bahaya, tidak biasa dan mengkhawatirkan. Gonggongan anjing tak wajar ini bermaksud memberikan informasi kepada pemilik seputar hal yang membahayakan.

Akibat gempa bumi di Sumedang
Akibat gempa bumi di Sumedang Humas Jabar

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Pecel yang Murmer di Kabupaten Banyuwangi, Ada Pilihan Pecel Mbok Upik dan Pecel Berkah

Lalu, gonggongan anjing bernada tinggi dan berulang tanpa jeda, menunjukan rasa takut. Biasanya gonggongan ini, disertai dengan bahasa tubuh. Seperti lebih agresif atau menghindari sesuatu yang membuatnya takut.

Anjing termasuk salah satu hewan yang sangat peka terhadap gelombang energi apa pun, termasuk yang bersumber dari aktivitas sesar aktif.

Karena, saat sesar aktif bergerak akan menghasilkan gelombang primer dengan kecepatan mencapai 5 kilometer per detik sebelum gelombang merusak datang yang sulit diprediksi kapan terjadi. Gelombang primer itu mampu ditangkap oleh anjing.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Terbaru 2024 untuk Daerah Karawang Ditempatkan di 6 Lokasi

BMKG mengungkap Gempa Sumedang Jawa Barat dipicu oleh sesar aktif yang belum teridentifikasi atau terpetakan. Sejumlah pihak mengaitkan dengan Sesar Lembang.

Sesar Lembang merupakan patahan geser aktif yang terletak di Lembang, Bandung Barat. Panjangnya sekitar 29 kilometer dari Lembang hingga Padalarang.

Sesar Lembang setiap tahun aktif dan bergeser antara 3-5 milimeter. Jenis Sesar ini bergerak dengan pola geser ke kiri atau sinistral. Namun, di sejumlah titik ada yang berbelok dengan pola gerak menjadi naik dan thrusting.

Peta Sesar Lembang di Bandung.*
Peta Sesar Lembang di Bandung.*

Baca Juga: Sesar Lembang Ungkap Keberadaan Gunung Sunda Purba Masa Lalu, Letusannya Bikin Merinding

Jalur Sesar Lembang melintasi Kecamatan Ngamprah, Cisarua, Parongpong hingga Lembang dengan populasi 500.000 jiwa. Aktivitas Sesar Lembang atau Patahan ini bisa menyebabkan gempa berkekuatan 6,8 hingga 7 skala Magnitudo.

Gempa akibat Sesar Lembang pernah terjadi dan telah menyebabkan dua guncangan besar. Yakni terjadi pada abad ke-60 SM dan abad ke-15. Adapun gempa bumi kecil juga pernah terjadi di wilayah Bandung pada tahun 2011, 2017 dan 2021.

Peneliti menduga Sesar Lembang terbentuk setelah terjadinya letusan dahsyat Gunung Sunda di masa lalu. Gunung Sunda merupakan gunung berapi purba yang terletak di wilayah Bandung, Jawa Barat.

Baca Juga: Marak APK Dipaku di Pohon, Menuai Sorotan Kalangan Pecinta Lingkungan Majalengka

Diduga kuat, akibat letusan Gunung Sunda yang begitu dahyat, terbentuk Patahan Lembang atau Sesar Lembang. Terbentuknya, diprediksi bersamaan dengan terbentuknya Danau Bandung Purba sekitar 105.000 tahun yang lalu.

Gunung Sunda saat itu diperkirakan memiliki tinggi sekitar 4.000 mdpl. Karena letusannya yang sangat dahyat, 2/3 bagian gunung runtuh dan ambruk di utara gunung. Sehingga, terbentuklah Sesar Lembang atau Patahan Lembang. Sedangkan di selatan gunung membentuk cekungan Bandung dan kaldera yang sangat besar.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah