Mengenal Menaker Ida Fauziyah yang Sibuk Pantau THR Pekerja, Ternyata Sosok Santriwati dari Pesantren di Jatim

- 30 Maret 2024, 13:16 WIB
Menaker Ida Fauziyah*
Menaker Ida Fauziyah* /Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Menteri Ketenakerjaan (Menaker) RI, Ida Fauziyah saat ini sedang sibuk memantau pelaksanaan pemberian tunjangan hari raya (THR) bagi pekerja di Indonesia.

Ia bahkan membuat layanan pengaduan berbasis online jika ada pekerja yang tak mendapatkan THR dari perusahaan. Layanan pengaduan itu yakni poskothr.kemnaker.go.id. Seluruh pengaduan akan ditindaklanjuti.

Tak hanya itu, Menaker Ida Fauziyah juga meminta seluruh gubernur di Indonesia membuat Posko Penegakkan Hukum soal THR. Jadi tidak main-main. Bagi perusahaan yang melanggar dengan tidak memberikan THR kepada pekerja, sanksinya bisa pembekuan kegiatan usaha.

Baca Juga: Ini 20 Alamat Warung Sate yang Enak di Kabupaten Banyuasin, Coba Cicipi Sate Mbah Solikin dan Sate Bang Heru

Menaker Ida Fauziyah ternyata salah satu sosok wanita inspiratif di Indonesia. Ia merupakan seorang santriwati yang lahir di Mojokerto, Jawa Timur, 17 Juli 1969.

Ia menempuh pendidikan menengah di Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, Jawa Timur. Ia juga menempuh pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) setempat hingga lulus pada tahun 1989, bahkan sempat menjadi guru di MAPK Jombang tahun 1994-1999.

Sejak di pesantren, jiwa kepemimpinannya sudah tertempa. Karena, ia aktif mengikuti berbagai kegiatan pesantren. Ia juga berkecimpung dalam dunia organisasi yang berbasis Nahdlatul Ulama.

Baca Juga: Tak Hanya THR, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah Bakal Bikin Regulasi Jaminan Sosial Pekerja Kemitraan

Pada tahun 1993, ia menempuh pendidikan S-1 di Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Dan saat itulah, ia mulai aktif di ormas IPPNU atau Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama di Kabupaten Mojokerto.

Setelah memimpin IPPNU di Kabupaten Mojokerto pada tahun 1990-an, ia pun dipercaya memimpin IPPNU di tingkat provinsi sebagai ketua. Ia menjabat Ketua IPPNU Jawa Timur periode 1997-2000 sambil menjadi guru di SMA Khadijah Surabaya (1997-1999).

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x