KABARCIREBON - PKB Kabupaten Cirebon yang sebelumnya sempat menjomblo, kabarnya bakal bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM), yakni Partai Gerindra, Golkar, dan Demokrat yang sebelumnya sudah bersepakat berkoalisi di Pilkada 2024.
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Cirebon, H Subhan menyampaikan, perkembangan koalisi sejak dideklarasikan sampai dengan hari ini masih tetap solid, pihaknya masih terus komunikasi dan juga sering sharing informasi-informasi seputar Pilkada 2024.
“Dan Alhamdulillah kita masih mencoba terus, kekuatan kita juga harus membangun. Bahwa siapapun, kami di KIM masih membuka peluang untuk siapa pun yang mau bergabung,” ungkap Subhan, usai rapat konsolidasi dengan para kader partainya, di Kantor DPC Partai Gerindra Kabupaten Cirebon, Sabtu (15/6/2024).
Terkait dengan kabar PKB ingin bergabung dengan KIM, kata dia, itu sah-sah saja dan boleh.
“Malah itu bagus. Artinya 18 kursi dari tiga partai kami ditambah sembilan, maka hitungan dari hitungan kursi sudah 27 kursi,” ujarnya.
Subhan juga mengaku, beberapa pengurus DPC Partai Gerindra Kabupaten Cirebon pun sudah melakukan pertemuan dengan pengurus PKB. Yang arahnya, kata dia, menuju untuk berkoalisi dengan KIM.
Baca Juga: Serahkan Formulir, Luthfi Resmi Daftar Bacabup ke Gerindra
“Saya kira sudah (ada pertemuan, red), sudah ada laporan dengan pengurus, tentu arahnya menuju koalisi,” katanya.
Ketika ditanya, PDI Perjuangan juga berencana akan berkoalisi dengan Gerindra, ia menyampaikan kemungkinan itu bisa saja terjadi, bahkan dengan parrai lainnya pun.
“Gerindra masih membuka ruang untuk semuanya, silakan saja. Goalnya kan, kita menghasilkan seorang kepala daerah yang diharapkan seluruh masyarakat Kabupaten Cirebon,” ujarnya.
Adapun terkait dengan rekomendasi dari partainya siapa yang akan menjadi Calon Bupati Cirebon, kata Subhan, hal itu adalah domainnya DPP Gerindra. Dan berdasarkan pengalaman sebelumnya, rekomendasi itu harus berpasangan, sedangkan kursi parlemen partainya belum memenuhi persyaratan 20 persen.
“Jadi kami harus berkoalisi. Maka akan mungkin perlu komunikasi-komunikasi, tidak hanya di internal Gerindra, namun perlu komunikasi dengan partai lain juga,” katanya.(Ismail)